Kamis, 08 September 2011

Sayyidina Uwais Al Qarni

 
 
*WEJANGAN SPIRITUAL YANG BERHIKMAH* ♫•**•~ Tak Dikenal Oleh Penduduk Bumi Akan Tetapi Sangat Terkenal Di Langit. Siapakah Dia? ~•**•♫ ♫•*¨*•.¸¸ ﷲ¸¸.•*¨*♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♫• (¯`v´¯)ღ☆ღ♥ بسم الله الرحمن الرحيم ♥ღ☆ღ(¯`v´¯) `•.¸.• ♥♥♥ السّلا م عليکم ورحمةالله وبرکة ♥♥♥♥ •.¸.• Alhamdulillaah….. Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam. Tuhan Yang Maha Rahman. Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah, Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam, Keluarganya, beserta sahabat sahabatnya. ya sohibi,ya sohibah,ya akhi ya ukhti,all ummah muslimin muslimah,how are you to day?, Di PAGI hari jum’at setengan siang yang berbahagia ini teriring do'a dan salam untuk sahabat semua di manapun berada yang senantiasa dalam lindungan Allah, sukses meraih cita, sukses dalam melaksanakan tugas kita sehari-hari. May Allah blessing our daily,days/days, Aamiin.. ♫•*¨*•.¸¸ ﷲ¸¸.•*¨*♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♫• ~* Tak Dikenal Oleh Penduduk Bumi Akan Tetapi Sangat Terkenal Di Langit. Siapakah Dia? *~ Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad wa Ashabihil Akhyaar. Rasulullah s.a.w, bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling baik daripada kalangan Tabi‘in ialah seorang lelaki yang dipanggil Uwais, dia mempunyai seorang ibu, dan dengannya ada tanda keputihan (sopak), maka hendaklah kalian meminta kepadanya (Uwais) untuk memintakan ampun bagi kalian semua.” Dalam riwayat yang lain disebutkan : “Uwais mempunyai seorang ibu yang dia (Uwais) berbuat baik kepadanya, jika dia bersumpah (memohon) kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkannya. Oleh karena itu jika engkau berupaya (untuk menemui Uwais) untuk memohonkan ampun bagimu, maka lakukanlah hal itu.” (HR. Muslim) Sayyidina Uwais al Qarni adalah orang yang tidak pernah sekalipun bertemu dengan Rasulullah Saw secara fisik. Selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun beliau memendam hasrat kerinduan kepada manusia paling agung itu, namun hasrat hati itu terhalang oleh kondisi harus merawat ibu kandungnya yang telah tua renta. Dalam kurun waktu yang lama, Uwais selalu memikirkan dan mencari cara agar dapat bertemu dengan Rasulullah Saw. Siang dan malam beliau merenung dan bermunajat dengan penuh pengharapan kepada Allah Azza wa Jalla agar dapat bertemu dengan Rasulullah Saw, serta agar dapat dikelompokkan kedalam golongan para pengikutnya. Sampai akhirnya doa dan tangisan Uwais dijawab oleh Allah Ta’ala, sehingga Allah memberikan wahyu Nya kepada baginda Rasulullah Saw, mengenai keberadaan orang yang sangat mencintai beliau. Karena itulah kita mengenal sabda Rasul Saww, “Akan datang Nafas Sang Maha Pengasih dari arah Yaman.” Kemudian dengan izin Allah Ta’ala, Rasulullah Saw menemui Uwais dalam alam spiritual, pada pertemuan itu Rasulullah Saw bersabda kepada Uwais, agar jangan meninggalkan ibundanya, sebagai tanda bakti kepada orang tua dan kepatuhan terhadap sunah, dan Rasulullah Saw menyebutkan bahwa Uwais telah termasuk kedalam kelompok pengikut beliau Saw, namun ketika itu Uwais menghendaki hal yang lebih dari itu yakni dia ingin menjadi murid Rasul. Maka Rasulullah Saww akhirnya bersabda bahwa untuk menjadi murid, Uwais harus tetap memelihara rabithah (hubungan batin) dengan Rasulullah Saw itu melalui ketaatan kepada syariat dan sunah serta kecintaan kepada Ahlulbait, bila rabithah itu tetap terjaga, kelak Uwais akan menjadi murid spiritual dan berbai’at kepada penerus beliau Saw yang akan datang mengunjungi Uwais dikemudian hari (Dapat dipahami mungkin inilah dasar dari hadits Rasulullah Saw yang memerintahkan kepada Imam Ali kw dan Sayyidina Umar untuk mengunjungi Uwais al Qarni). Setelah peristiwa itu, Uwais merasakan kebahagiaan yang sangat tak terbendungkan, bahkan kadang-kadang ditengah jalan beliau menyenandungkan syair-syair memuja Rasulullah Saw, dan terkadang masyarakat melihat Uwais (dalam kondisi tafakur) seperti berbicara seorang diri sambil menangis tersedu-sedu. Bahkan karena kecintaan yang mendalam terhadap diri Baginda Rasul Saww, ketika mendengar bahwa dalam perang Uhud beliau terluka sehingga giginya patah, maka Sayyidina Uwais memukul giginya sampai patah dan berdarah, agar beliau turut merasakan sakit yang dialami oleh Rasul. Maka karena berbagai perilakunya yang dipandang aneh itu, masyarakat menganggap Uwais sebagai orang yang kurang waras atau hilang ingatan. Namun walau bagaimanapun juga beliau tetap memelihara ketaatan kepada syariat dan sunah sebagaimana diwasiatkan oleh Rasulullah Saw. Sampai kemudian tibalah waktunya Imam Ali kw dan Sayyidina Umar mengunjungi Sayyidina Uwais al Qarni. Ketika mereka mencari dan menanyakan kepada masyarakat, tidak seorangpun mengenalnya, hingga disebutkanlah ciri-ciri Uwais al Qarni yang memiliki tanda sopak, barulah masyarakat menunjukkan dan menyebut Sayyidina Uwais sebagai orang aneh dan tidak waras yang selalu menyendiri. Ketika bertemu dengan Imam Ali kw, Sayyidina Uwais al Qarni mencium tangan Imam dan memohon bai’at kepada beliau. Uwais pun berkata, selamat datang wahai maula (Junjungan), wahai penerus Rasul, engkaulah orang yang selama ini aku tunggu dan aku rindukan, engkaulah yang aku harapkan menjadi “Jalan untuk memperoleh doa Rasul.” (Qur’an surah at Taubah ayat 99). Kemudian Imam Ali kw membai’at Sayyidina Uwais al Qarni didalam suluk. Beberapa saat setelah peristiwa itu, Sayyidina Umar bertanya kepada Sayyidina Uwais al Qarni, “Bagaimana mungkin engkau yang tidak pernah bertemu dengan Rasulullah Saww dapat memperoleh kedekatan dengan beliau, dan memiliki kedudukan khusus disisi Allah Ta’ala?” Mendengar itu, Sayyidina Uwais al Qarni balik bertanya kepada Sayyidina Umar, “Apa yang engkau ketahui tentang Rasulullah Saw?” Kemudian Sayyidina Umar menyebutkan ciri-ciri fisik Rasulullah Saw, Sayyidina Uwais al Qarni menjawab,”Itu hanyalah fisik dari Sayyidina Muhammad Saw, sungguh rugi jika engkau yang selalu bersama Rasulullah Saw hanya mengenal beliau dari sisi itu, sedangkan aku yang berada jauh, mengetahui wujud cahaya beliau Saw yang sempurna.” Semenjak kejadian itu, sayyidina Umar bin Khattab seringkali menyesali dirinya yang tidak maksimal dalam mengambil berkah manfaat dari kehadiran Rasulullah Saw, barangkali karena hal inilah sehingga kita temukan didalam riwayat : “Pada suatu kali Umar mendatangi tempat Mu’adz ibnu Jabal ra, kebetulan ia sedang menangis, maka Umar berkata: “Apa yang menyebabkan engkau menangis, wahai Mu’adz?” Kata Mu’adz: “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Para Wali Allah adalah orang-orang yang paling dicintai Allah, yakni mereka yang bertakwa yang suka menyembunyikan diri, jika mereka tidak ada, maka tidak ada yang mencarinya, dan jika mereka hadir, maka mereka tidak dikenal. Mereka adalah para imam pemberi petunjuk dan para pelita ilmu. Umar pun kemudian menangis mendengar hal itu.” (Hadis riwayat an Nasa’i, Al Bazzar dan Abu Nu’aim di dalam Al Hilya jilid I hal. 6) •*¨*•.¸¸ ﷲ¸¸.•*¨*♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♫• Sahabat Fillah,mari kita simak ceritanya siapa Sayyidina Uwais al Qarni itu,,, ~** Tak Dikenal Oleh Penduduk Bumi Akan Tetapi Sangat Terkenal Di Langit. Siapakah Dia??? ~** Sahabat Fillah, Pada zaman Nabi Muhammad Saw, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca al-Qur’an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendang, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Dia adalah “Uwais al-Qarni”. Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya. Seorang fuqaha’ negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata : “Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri”. Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya. Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya. Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad saw yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad saw secara langsung. Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam. Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum. Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya. Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud Rasulullah saw mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau saw, sekalipun ia belum pernah melihatnya. Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menjumpai Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat ? Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega ditingalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa. Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menjumpai Nabi saw di Madinah. Sang ibu, walaupun telah udzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata : “Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”. Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman. Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi saw yang selama ini dirindukannya. Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi saw, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah ra sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau saw tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi saw dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas pulang”. Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi saw. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada sayyidatina ‘Aisyah ra untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi saw dan melangkah pulang dengan perasaan haru. Sepulangnya dari perang, Nabi saw langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad saw menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rasulullah saw, sayyidatina ‘Aisyah ra dan para sahabatnya tertegun. Menurut informasi sayyidatina ‘Aisyah ra memang benar ada yang mencari Nabi saw dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Rasulullah saw bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.” Sesudah itu beliau saw, memandang kepada sayyidina Ali kw dan sayyidina Umar ra dan bersabda : “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”. Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi saw wafat, hingga kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq ra telah di estafetkan Khalifah Umar ra. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi saw tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka. Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar ra dan sayyidina Ali kw mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni. Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar ra dan sayyidina Ali k.w memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan shalat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi saw. Memang benar ! Dia penghuni langit. Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ? “Abdullah”, jawab Uwais. Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan : “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?” Uwais kemudian berkata: “Nama saya Uwais al-Qorni”. Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Sayyidina Ali kw memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah: “Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”. Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata : “Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda”. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar ra berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi”. Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya. Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais. “Waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat. Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan shalat di atas air. Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu. “Wahai waliyullah,” Tolonglah kami !” tetapi lelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi,” Demi Dzat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!” Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata: “Apa yang terjadi?” “Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak?” tanya kami. “Dekatkanlah diri kalian pada Allah !” katanya. “Kami telah melakukannya.” “Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrahmaanirrahiim!” Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut. Lalu orang itu berkata pada kami, ”Tak apalah harta kalian menjadi korban asalkan kalian semua selamat.” “Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan?” Tanya kami. “Uwais al-Qorni”. Jawabnya dengan singkat. Kemudian kami berkata lagi kepadanya, ”Sesungguhnya harta yang ada di kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir.” “Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?” tanyanya. “Ya,” jawab kami. Orang itu pun melaksanakan shalat dua rakaat di atas air, lalu berdo’a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal. Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya. Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar ra. Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya : “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi tapi terkenal di langit. Subhanallah ♫•*¨*•.¸ﷲ¨* ♫♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥♫•*.¸¸ﷲ•**•♫ Sahabat Fillah Sayyidina Uwais al Qarni tidak memperoleh ilmu dari Rasulullah Saw melalui penglihatan dan pendengaran panca inderanya, namun beliau memperolehnya secara ruhani melalui ketaatan dan kecintaan kepada Rasulullah Saww. Sayyidina Uwais al Qarni membentuk dan memelihara rabithah (Ikatan batin) dengan Rasulullah Saww, karena itulah beliau diangkat kepada kedudukannya yang tinggi. Hikmah dari kisah tersebut diatas menjelaskan bahwa seorang pencari jalan ketika belum menemukan pembimbing yang mampu menuntun untuk menempuh perjalanan spiritual, hendaknya terus menerus memohon kepada Allah dengan tulus, dan dengan disertai ketaatan kepada segala perintah Nya. Apabila seseorang melakukan hal ini, niscaya Allah akan mempertemukannya dengan seorang mursyid haq yang merupakan pewaris dari Rasulullah Saw, sebagaimana Sayyidina Uwais akhirnya dipertemukan dengan Imam Ali kw. ♫♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥♫ by. ~ Wejangan Spiritual Maulana Syaikh Ghauts Hasan : Diambil dari kitab “Irsyad ‘ala Salikin – Bimbingan Bagi Penempuh Jalan Ruhani” ¨* ♫♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥♫•*.¸¸ Maaf, bila ada salah kata dalam penulisan ini, mohon di benarkan, semoga bermanfaat Selamat pagi setengah siang, selamat beraktifitas di hari jum’at yang mubarrakah, .╔Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ ♥♥♥♥ ║║╔═╦╦╦═╗♥ SALAM SANTUN UHIBBUKUM FILLAH ♥ ║╚╣║║║║╩╣.♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ♥♥♥♥ (✿◠‿◠✿) ╚═╩═╩═╩Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ ♥ღ ♥ ♥KEEP ISTIQOMAH ♥♥♥ .¸.•´¸.•*¨) ❤Praise be to Allah, May Allah Blessing Us, (¸.•´ (¸.•´♥♥ Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin ♥♫♥♫ •*¨*•.¸ﷲ¨* ♫♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥:::♥::♥♫•*.¸¸ﷲ•**•♫ Maaf,,, Disilahkan sahabat-sahabat yang ingin copy  Ikhlas, LILLAAHITA’ALA

Selasa, 06 September 2011

KEKUATAN FISIK RASULULLAH SAW DAN NABI MUSA

Rasulullah adalah seorang yang sempurna fisiknya. Sebagaimana terjadi pada hujah Allah lainnya, kekuatan fisik Rasulullah pun luar biasa. Pada suatu hari Rasulullah sedang bersama Rukanah bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al Muththalib bin Abdi Manaf. Rukanah adalah seorang yang paling kuat di antara suku Quraisi. Tak ada yang mampu mengalahkannya dalam bergulat.

Saat itu Rasulullah bertanya kepada Rukanah, apakah Rukanah akan menerima seruan Rasulullah? Rukanah sedikit enggan mengikuti Rasulullah. Maka Rasulullah berkata, "Jika aku dapat mengalahkanmu, maukah kau mengikuti seruanku?" Kekuatan Rasulullah adalah salah satu bukti kerasulan. Rukanah menyambut tantangan Rasulullah.

Keduanya pun bergulat. Rasulullah lalu mengangkat tubuh Rukanah dan membantingnya ke tanah. Rukanah merasa heran melihat kecepatan Rasulullah mengalahkannya. "Ulangi, wahai Rasulullah, bagaimana kau bisa melakukannya?" Keduanya pun bergulat lagi dan sekali lagi Rasulullah menangkap dan menjatuhkan ke tanah. Sekali lagi Rukanah meminta tanding ulang dan Rasulullah mengalahkannya pada pertandingan ke tiga.

Rukanah pun mengakui kekuatan Rasulullah dan mau mengikuti seruannya. Rukanah menjadi seorang muslim.

Kekuatan para nabi dan rasul merupakan bagian dari bukti kenabian dan kerasulan. Tidak mungkin nabi dan rasul mempunyai fisik yang lemah sehingga dengan mudah dikalahkan orang lain. Di dalam cerita nabi diketahui bahwa Nabi Musa pun memiliki kekuatan fisik yang besar.

Pada suatu hari nabi Musa melihat penindasan yang dilakukan oleh orang atau tentara Mesir terhadap orang Israel (hal yang sebaliknya terjadi pada zaman sekarang yaitu tentara Israel menindas dan membunuhi orang Mesir). Musa lalu membela orang Mesir itu dan mencoba memisah pertikaian. Tetapi tentara Mesir ini semakin beringas sehingga keadaan begitu gawat. Untuk membela orang Israel itu, Nabi Musa memukul tentara Mesir itu. Pukulan itu sangat telak sehingga orang itu mati. Kematian tentara Mesir ini sungguh tidak sebanding dengan kematian orang-orang Israel yang dibunuh tentara Firaun itu.

Orang-orang Mesir geger melihat salah seorang tentaranya tewas. Nabi Musa lalu sembunyi dari penglihatan tentara-tentara Mesir yang mengejarnya.

Pada hari lain, kembali orang Mesir melakukan penindasan terhadap orang Israel. Nabi Musa tak tahan melihat penindasan orang Mesir ini tetapi ia tak ingin memukul lagi. Nabi Musa lalu melerai dan pura-pura menyalahkan orang Israel agar tentara Mesir dapat melepaskannya. Melihat Nabi Musa menyalahkannya, orang Israel ini berkata, "Bukankah kau yang membunuh tentara Mesir itu tempo hari?" Akhirnya, tentara Mesir itu berbalik hendak menangkap Nabi Musa. Nabi Musa pun lari dan pergi ke luar kota.

Itulah sekelumit cerita tentang kekuatan para Nabi.



Rasulullah adalah seorang yang sempurna fisiknya. Sebagaimana terjadi pada hujah Allah lainnya, kekuatan fisik Rasulullah pun luar biasa. Pada suatu hari Rasulullah sedang bersama Rukanah bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al Muththalib bin Abdi Manaf. Rukanah adalah seorang yang paling kuat di antara suku Quraisi. Tak ada yang mampu mengalahkannya dalam bergulat.

Saat itu Rasulullah bertanya kepada Rukanah, apakah Rukanah akan menerima seruan Rasulullah? Rukanah sedikit enggan mengikuti Rasulullah. Maka Rasulullah berkata, "Jika aku dapat mengalahkanmu, maukah kau mengikuti seruanku?" Kekuatan Rasulullah adalah salah satu bukti kerasulan. Rukanah menyambut tantangan Rasulullah.

Keduanya pun bergulat. Rasulullah lalu mengangkat tubuh Rukanah dan membantingnya ke tanah. Rukanah merasa heran melihat kecepatan Rasulullah mengalahkannya. "Ulangi, wahai Rasulullah, bagaimana kau bisa melakukannya?" Keduanya pun bergulat lagi dan sekali lagi Rasulullah menangkap dan menjatuhkan ke tanah. Sekali lagi Rukanah meminta tanding ulang dan Rasulullah mengalahkannya pada pertandingan ke tiga.

Rukanah pun mengakui kekuatan Rasulullah dan mau mengikuti seruannya. Rukanah menjadi seorang muslim.

Kekuatan para nabi dan rasul merupakan bagian dari bukti kenabian dan kerasulan. Tidak mungkin nabi dan rasul mempunyai fisik yang lemah sehingga dengan mudah dikalahkan orang lain. Di dalam cerita nabi diketahui bahwa Nabi Musa pun memiliki kekuatan fisik yang besar.

Pada suatu hari nabi Musa melihat penindasan yang dilakukan oleh orang atau tentara Mesir terhadap orang Israel (hal yang sebaliknya terjadi pada zaman sekarang yaitu tentara Israel menindas dan membunuhi orang Mesir). Musa lalu membela orang Mesir itu dan mencoba memisah pertikaian. Tetapi tentara Mesir ini semakin beringas sehingga keadaan begitu gawat. Untuk membela orang Israel itu, Nabi Musa memukul tentara Mesir itu. Pukulan itu sangat telak sehingga orang itu mati. Kematian tentara Mesir ini sungguh tidak sebanding dengan kematian orang-orang Israel yang dibunuh tentara Firaun itu.

Orang-orang Mesir geger melihat salah seorang tentaranya tewas. Nabi Musa lalu sembunyi dari penglihatan tentara-tentara Mesir yang mengejarnya.

Pada hari lain, kembali orang Mesir melakukan penindasan terhadap orang Israel. Nabi Musa tak tahan melihat penindasan orang Mesir ini tetapi ia tak ingin memukul lagi. Nabi Musa lalu melerai dan pura-pura menyalahkan orang Israel agar tentara Mesir dapat melepaskannya. Melihat Nabi Musa menyalahkannya, orang Israel ini berkata, "Bukankah kau yang membunuh tentara Mesir itu tempo hari?" Akhirnya, tentara Mesir itu berbalik hendak menangkap Nabi Musa. Nabi Musa pun lari dan pergi ke luar kota.

Itulah sekelumit cerita tentang kekuatan para Nabi.


Sumber : Cerita pengalaman

Kisah Perjalanan Rasulullah SAW ke Surga Bersama Dua Tamunya


Di suatu pagi hari, Rasulullah SAW bercerita kepada para sahabatnya, bahwa semalam beliau didatangi dua orang tamu. Dua tamu itu mengajak Rasulullah untuk pergi ke suatu negeri, dan Rasul menerima ajakan mereka. Akhirnya mereka pun pergi bertiga.

Ketika dalam perjalanan, mereka mendatangi seseorang yang tengah berbaring. Tiba-tiba di dekat kepala orang itu ada orang lain yang berdiri dengan membawa sebongkah batu besar. Orang yang membawa batu besar itu dengan serta merta melemparkan batu tadi ke atas kepala orang yang sedang berbaring, maka remuklah kepalanya dan menggelindinglah batu yang dilempar tadi. Kemudian orang yang melempar batu itu berusaha memungut kembali batu tersebut. Tapi dia tidak bisa meraihnya hingga kepala yang remuk tadi kembali utuh seperti semula. Setelah batu dapat diraihnya, orang itu kembali melemparkan batu tersebut ke orang yang sedang berbaring tadi, begitu seterusnya ia melakukan hal yang serupa seperti semula.

Melihat kejadian itu, Rasulullah bertanya kepada dua orang tamu yang mengajaknya, "Maha Suci Allah, apa ini?"

"Sudahlah, lanjutkan perjalanan!" jawab keduanya.

Maka mereka pun pergi melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan, mereka mendatangi seseorang lagi. Orang tersebut sedang terlentang dan di sebelahnya ada orang lain yang berdiri dengan membawa gergaji dari besi. Tiba-tiba digergajinya salah satu sisi wajah orang yang sedang terlentang itu hingga mulut, tenggorokan, mata, sampai tengkuknya. Kemudian si penggergaji pindah ke sisi yang lain dan melakukan hal yang sama pada sisi muka yang pertama. Orang yang menggergaji ini tidak akan pindah ke sisi wajah lainnya hingga sisi wajah si terlentang tersebut sudah kembali seperti sediakala. Jika dia pindah ke sisi wajah lainnya, dia akan menggergaji wajah si terletang itu seperti semula. Begitu seterusnya dia melakukan hal tersebut berulang-ulang.

Rasulullah pun bertanya, "Subhanallah, apa pula ini?"

Kedua tamunya menjawab, "Sudah, menjauhlah!"

Maka mereka pun kembali melanjutkan perjalanan. Selanjutnya mereka mendatangi sesuatu seperti sebuah tungku api, atasnya sempit sedangkan bagian bawahnya besar, dan menyala-nyala api dari bawahnya. Di dalamnya penuh dengan jeritan dan suara-suara hiruk pikuk. Mereka pun melongoknya, ternyata di dalamnya terdapat para lelaki dan wanita dalam keadaan telanjang. Dan dari bawah ada luapan api yang melalap tubuh mereka. Jika api membumbung tinggi mereka pun naik ke atas, dan jika api meredup mereka kembali ke bawah. Jika api datang melalap, maka mereka pun terpanggang.

Rasulullah kembali bertanya, "Siapa mereka?"

Kedua tamunya menjawab, "Menjauhlah, menjauhlah!"

Akhirnya mereka kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini mereka mendatangi sebuah sungai, sungai yang merah bagai darah. Ternyata di dalam sungai tadi ada seseorang yang sedang berenang, sedangkan di tepi sungainya telah berdiri seseorang yang telah mengumpulkan bebatuan banyak sekali. Setiap kali orang yang berenang itu hendak berhenti dan ingin keluar dari sungai, maka orang yang ditepi sungai mendatangi orang yang berenang itu dan menjejali mulutnya sampai ia pun berenang kembali. Setiap kali si perenang kembali mau berhenti, orang yang di tepi sungai kembali menjejali mulut si perenang dengan bebatuan hingga dia kembali ke tengah sungai.

Rasulullah pun bertanya, "Apa yang dilakukan orang ini?!"

"Menjauhlah, menjauhlah!" jawab kedua tamunya.

Maka mereka pun melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan kali ini, mereka mendapatkan seseorang yang amat buruk penampilannya, sejelek-jeleknya orang yang pernah kita lihat penampilannya, dan di dekatnya terdapat api. Orang tersebut mengobarkan api itu dan mengelilinginya.

"Apa ini?!" tanya Rasulullah

"Menjauhlah, menjauhlah!" jawab kedua tamunya.

Lalu mereka melanjutkan perjalanan lagi. Dalam perjalanan mereka menemukan sebuah taman yang indah, dipenuhi dengan bunga-bunga musim semi. Di tengah taman itu ada seorang lelaki yang sangat tinggi, hingga Rasulullah hampir tidak bisa melihat kepala orang itu karena tingginya. Di sekeliling orang tinggi itu banyak sekali anak-anak yang tidak pernah Rasul lihat sebegitu banyaknya.

Melihat itu, Rasulullah kembali bertanya, "Apa ini? Dan siapa mereka?"

Kedua tamunya menjawab, "Menjauhlah, menjauhlah!"

Maka mereka pun pergi berlalu. Lalu mereka menyaksikan sebuah pohon yang amat besar, yang tidak pernah Rasul lihat pohon yang lebih besar dari ini. Pohon ini juga indah. Kedua tamu Rasul berkata, "Naiklah ke pohon itu!"

Lalu mereka pun memanjatnya. Rasul dituntun menaiki pohon dan dimasukkannya ke dalam sebuah rumah yang sangat indah yang tak pernah Rasul lihat seumpamanya. Di dalamnya terdapat lelaki tua dan muda. Lalu mereka sampai pada sebuah kota yang dibangun dengan batu bata dari emas dan perak. Mereka mendatangi pintu gerbang kota itu. Tiba-tiba pintu terbuka dan mereka memasukinya. Mereka disambut oleh beberapa orang, sebagian mereka adalah sebaik-baik bentuk dan rupa yang pernah kita lihat, dan sebagiannya lagi adalah orang yang seburuk-buruk rupa yang pernah kita lihat. Kedua tamu yang bersama Rasulullah berkata kepada orang-orang itu, "Pergilah, dan terjunlah ke sungai itu!"

Ternyata ada sungai terbentang yang airnya sangat putih jernih. Mereka pun segera pergi dan menceburkan dirinya masing-masing ke dalam sungai itu. Kemudian mereka kembali kepada Rasululullah dan dua tamunya. Kejelekan serta keburukan rupa mereka tampak telah sirna, bahkan mereka dalam keadaan sebaik-baik rupa!

Lalu kedua orang tamu Rasulullah berkata, "Ini adalah Surga 'Adn, dan inilah tempat tinggalmu!"

"Rumah pertama yang kau lihat adalah rumah orang-orang mukmin kebanyakan, adapun rumah ini adalah rumah para syuhada', sedangkan aku adalah Jibril dan ini Mika'il. Maka angkatlah mukamu (pandanganmu)."

Maka mata Rasulullah langsung menatap ke atas, ternyata sebuah istana bagai awan yang sangat putih. Kedua tamu Rasulullah berkata lagi, "Inilah tempat tinggalmu!"

Rasulullah berkata kepada mereka, "Semoga Allah memberkati kalian."

Kedua tamu itu lalu hendak meninggalkan Rasulullah. Maka Rasulullah pun segera ingin masuk ke dalamnya, tetapi kedua tamu itu segera berkata, "Tidak sekarang engkau memasukinya!" [1]

"Aku telah melihat banyak keajaiban sejak semalam, apakah yang kulihat itu?" tanya Rasulullah kepada mereka.

Keduanya menjawab, "Kami akan memberitakan kepadamu. Adapun orang yang pertama kau datangi, yang remuk kepalanya ditimpa batu, dia itu adalah orang yang membaca Al Qur'an tetapi ia berpaling darinya, tidur di kala waktu shalat fardhu (melalaikannya). Adapun orang yang digergaji mukanya sehingga mulut, tenggorokan, dan matanya tembus ke tengkuknya, adalah orang yang keluar dari rumahnya dan berdusta dengan sekali-kali dusta yang menyebar ke seluruh penjuru. Adapun orang laki-laki dan perempuan yang berada dalam semacam bangunan tungku, maka mereka adalah para pezina. Adapun orang yang kamu datangi sedang berenang di sungai dan dijejali batu, maka ia adalah pemakan riba. Adapun orang yang sangat buruk penampilannya dan di sampingnya ada api yang ia kobarkan dan ia mengitarinya, itu adalah malaikat penjaga neraka jahannam.

Adapun orang yang tinggi sekali, yang ada di tengah-tengah taman, itu adalah Ibrahim AS. Sedangkan anak-anak di sekelilingnya adalah setiap bayi yang mati dalam keadaan fitrah."

...

Lalu di sela-sela penyampaian cerita ini, para sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan anak orang-orang musyrik?"

Rasulullah menjawab, "Dan anak orang-orang musyrik."

Lalu Rasulullah SAW melanjutkan ceritanya.

Adapun orang-orang yang sebagian mukanya bagus, dan sebagian yang lain mukanya jelek, mereka itu adalah orang-orang yang mencampuradukan antara amalan shalih dan amalan buruk, maka Allah mengampuni kejelekan mereka. []


Maraji': Riyadhush Shalihin

_______________
Catatan kaki:

[1] Dalam hadits riwayat Bukhari lainnya, dikisahkan bahwa kedua tamu Rasulullah itu mengatakan kepada Rasulullah, "Kamu masih memiliki sisa umur yang belum kamu jalani, jika kau telah melaluinya maka kau akan masuk rumahmu." (HR. Bukhari)


Sumber : cerita pengalaman

Senin, 05 September 2011

Pembicaraan Iblis Dengan Nabi muhammad SAW



 
Dari Muadz bin Jabal dari Ibn  Abbas:
 Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman  seorang sahabat Anshar, tiba – tiba terdengar
panggilan seseorang dari  luar rumah:
“Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? sebab kalian akan  membutuhkanku. ”

Rasulullah bersabda:”Tahukah kalian siapa yang  memanggil?
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih  tahu.
Beliau melanjutkan, “itu iblis, laknat Allah  bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “izinkan aku membunuhnya wahai  Rasulullah
Rasulullah menahannya:
Sabar wahai Umar, bukankah  kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat?
 Lebih  baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini,
  pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan  baik.

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka,  ternyata dia
seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. di janggutnya terdapa 7 helai rambut  seperti rambut kuda,
taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya  seperti bibir sapi.

Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad,… . salam untukmu  para hadirin…
Rasulullah SAW lalu menjawab:  Salam hanya  milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa  keperluanmu?
Iblis menjawab:Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas  kemauanku, namun karena terpaksa.
Siapa yang  memaksamu?
Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku  dan berkata:
Allah  SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan  diri.
Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia.
Jawabalah  dengan jujur semua pertanyaannya.
Demi kebesaran Allah, andai kau  berdusta satu kali saja,
maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup  angin.
oleh  karena itu aku sekarang mendatangimu.
Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan.
 jika aku  berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku.
 tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku  daripada cacian musuh.

Orang  Yang Dibenci Iblis
Rasulullah  SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur,  siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk  Allahyang paling aku  benci.”
Siapa  selanjutnya?
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi  kepada Allah SWT.”
lalu siapa  lagi?
Orang Aliim dan wara ‘  (Loyal)”
Lalu siapa  lagi?
Orang  yang selalu  bersuci.
Siapa  lagi?
Seorang fakir yang sabar dan tak pernah  mengeluhkan kesulitannnya kepda oranglain.
“apa tanda  kesabarannya?
Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya  kepada orang lain selama 3  hari, Allah akan memberi pahala orang -orang  yang sabar.
Selanjutnya  apa?
Orang kaya yang bersyukur.
apa tanda  kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan  mengeluarkannya juga dari tempatnya.”

“Orang seperti apa Abu  Bakar menurutmu?
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam  Islam.
Umar bin  Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku  pasti kabur.
Usman bin  Affan?
Aku  malu kepada orang yang  malaikat pun malu kepadanya.”
Ali bin Abi  Thalib?
Aku  berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan  aku melepaskannya.
 tetapi ia tak akan mau melakukan itu.”  (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)

Amalan Yang  Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan  jika melihat seseorang dari umatku yang hendak  shalat?
aku  merasa panas dingin dan gemetar.
Kenapa?
Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x  kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.
“Jika seorang umatku  berpuasa?
Tubuhku terasa terikat hingga ia  berbuka.”
Jika ia  berhaji?
Aku  seperti orang  gila.
“Jika ia membaca  al-Quran?
Aku merasa meleleh laksana timah diatas  api.
Jika ia  bersedekah?
“Itu sama sajaorang tersebut membelah tubuhku  dengan gergaji.”
mengapa bisa  begitu?
sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya.  yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai,
 sedekah itu kelak  akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam  musibah akan terhalau dari dirinya.
apa yang dapat mematahkan  pinggangmu?
suara kuda perang di jalan  Allah.
Apa yang dapat melelehkan  tubuhmu?
taubat orang yang bertaubat.
apa yang dapat membakar  hatimu?
istighfar di waktu siang dan  malam.”
Apa yang dapat mencoreng  wajahmu?”
“sedekahyang diam – diam.
Apa yang dapat menusuk  matamu?
Shalat fajar.
Apa yang dapat memukul  kepalamu?
Shalat  berjamaah.”
Apa yang paling  mengganggumu?
Majelis para  ulama.
bagaimana cara  makanmu?
dengan tangan kiri dan  jariku.
dimanakah kau menaungi  anak – anakmu di musim panas?
di bawah kuku  manusia.”
Manusia Yang Menjadi  Teman Iblis
Nabi  lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai  Iblis?
Pemakan riba.
Siapa  sahabatmu?
“Pezina.
Siapa teman  tidurmu?
Pemabuk.”
Siapa  tamumu?
Pencuri.
Siapa  utusanmu?
Tukang sihir.
“Apa yang membuatmu  gembira?
Bersumpah dengan  cerai.”
Siapa  kekasihmu?
Orang  yangmeninggalkan  shalat jumaat
Siapa manusia yang paling  membahagiakanmu?
orang  yang meninggalkan shalatnya dengan  sengaja.”

Iblis Tidak Berdaya Di  hadapan Orang Yang Ikhlas

Rasulullah SAW lalu  bersabda : “Segala puji bagi Allah  yang telah membahagiakan umatku dan  menyengsarakanmu.
Iblis segera menimpali: “tidak,tidak… tak akan ada kebahagiaan  selama aku hidup hingga hari akhir.
Bagaimana kau bisa berbahagia  dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan  mereka tak bisa melihatku.
Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga  hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua.
Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca,yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba  Allah yang  ikhlas.”
Siapa orang yang ikhlas  menurutmu?”
Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa  barang siapa yang menyukai  emas dan perak, ia bukanorang yang  ikhlas.
 Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan  dirham, tidak suka pujian  dan sanjungan,
 aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku  meninggalkannya.
 Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan  dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh  padaku.

Iblis Dibantu oleh 70.000 anak –  anaknya

Tahukah kamu  Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki  70.000 syaithan.
Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk  menggangu anak – anak muda,
 sebagian untuk menganggu orang -orang tua, sebagian untuk  menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan  kepada para Zahid.
Aku punya anak ynag suka mengencingi telinga  manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah.
 tanpanya,  manusia tidak akan  mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di  mata orang yang sedang  mendengarkan ceramah ulama
hingga mereka tertidur dan pahalanya  terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan  kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia,
 maka 99% pahalanya akan  terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan  duduk di pinggul dan pahanya,
 lalu menghiasinya agar setiap orang  memandanginya.
Syaithan juga berkata,”keluarkan tanganmu”, lalu  ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi  kukunya.
mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu  kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya
untuk menggoda  manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya  mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada  rahib yang telah beribadat  kepada Allah selama 70 tahun.
 Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya  hingga ia berzina, membunuh dan kufur.
Cara Iblis Menggoda
Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari  diriku?

Akulah mahluk pertamayang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa  bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau  Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah  bahwa aku benar – benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah  kegemaranku.
Ghibah (gosip) dan Namimah (Adu domba)  kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk  menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan  walaupun ia benar.
 sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata  cerai, isterinya menjadi haram baginya.
 Kemudian ia akan beranak cucu  hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka  hnaya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu  ada yang suka mengulur  ulur shalat.
Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya  waktu masih lama, kamu masih sibuk,
 lalu ia manundanya hingga ia  melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya  kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat.  Namun aku bisikkan ke telinganya ‘ lihat kiri dan kananmu ‘ , iapun  menoleh.
 pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya  serta aku katakan ‘ shalatmu tidak sah ‘
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam  shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia  untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayamyang mematuk beras.
jika ia  berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan  tali,
hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya  sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan  wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil  mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat.
 Jika  ia tidak menutup mulutnya  ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya  menjadi bertambah serakah dan gila dunia.
Dan iapun semakin taat  padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedangkan aku  memerintahkan orang miskin  agar meninggalkan shalat.
 aku katakan padaknya, ‘ kamu tidak wajib shalat, shalat hanya  wajib untuk orang yang  berkecukupan dan sehat.
 orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau  shalat. ‘
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil  meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam  kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan  menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira  dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari  islam?
10  Permintaan Iblis kepada Allah SWT
berapa yang kau pinta dari  Tuhanmu?”
10  macam
apa  saja?”
aku  minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia,  Allah mengizinkan. Allah berfirman, “berbagilah dengan manusia dalam  harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali  tipuan.” (QS Al-Isra :64)
Harta yang  tidak dizakatkan, aku makan darinya. akujuga makan dari  makanan haram dan yang  bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidakdibacakan nama  Allah.
Aku minta  agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan  istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan  anak yang dilahirkan akan  sangat patuh kepada syaithan.
aku minta agar bisa ikut bersama  dengan orang yang menaiki  kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
aku minta agar Allah menjadikan kamar  mandi sebagai rumahku.
aku minta agar Allah menjadikan pasar  sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai  Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman  tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia  jadikanorang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.
Allah  berfirman, “Orang  -orang bros adalah  saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).
Wahai Muhammad,  aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara  mereka tidak bisa  melihatku.
dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk  mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”,  aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
sebagian besar manusia  bersamaku di hari kiamat.

Iblis berkata : “wahai muhammad,  aku tak bisa menyesatkan  orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan  menggoda.”

jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun.
sebagaimana  dirimu, kamu tidak bisa  memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan  amanah.
jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir  pun di muka bumi ini.
kau hanya bisa menjadi penyebab  untuk orang yang telah  ditentukan sengsara.

Orang  yang bahagia adalah orang  yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya.
Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.
Rasulullah SAW lalu  membaca ayat :”mereka akan terus  berselisih kecuali orang  yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 –  119)  juga membaca, “Sesungguhnya  ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab :  38)

Iblis lalu  berkata: “wahai Rasul Allah takdir  telah ditentukan dan pena takdir telah kering.
Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para  nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga,
dan yang telah menjadikan aku pemimpin  mahluk – mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka.
aku si  celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku  sampaikan kepadamu. dan aku tak  berbohong.

Sumber : Gelora sriwijaya

Minggu, 04 September 2011

Keajaiban yang dimiliki Rasulullah











Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin, wa ba`du,

Keajaiban yang terjadi pada diri seorang nabi disebut dengan mu’jizat. Asal katanya dari a'jaza – yu’jizu yang maknanya adalah melemahkan. Dan kata mu’jizat adalah bentuk jama’ dari mu’jiz yang artinya hal-hal yang melemahkan. Maksudnya kejadian luar biasanya itu berfungsi untuk melemahkan argumen orang kafir yang mengingkari kenabian seorang nabi صلى الله عليه وسلم.

Jadi kejadian demi kejadian luar biasa yang terjadi pada diri seorang Nabi yang Anda katakan ‘keajaiban’ itu bukan sekedar untuk gagah-gagahan, sebaliknya berfungsi untuk membuka logika berpikir manusia bahwa sosok itu memang benar seorang nabi. Dan argumen-argumen yang menentang kebenarannya sebagai nabi menjadi lemah dengan adanya kejadian itu.

Mu’jizat Rasulullah صلى الله عليه وسلم

Al-Quran Al-Kariem

Mu’jizat Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang paling utama dan hingga hari ini masih bisa disaksikan manusia sepanjang zaman adalah Al-Quran Al-Kariem dan keberadaan syariat Islam itu sendiri. Sebab sampai hari ini tak seorang pun yang mampu menjawab tantangan Al-Quran Al-Kariem untuk membuat sebuah buku yang setara dengannya.

Dan jika kamu dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami , buatlah satu surat yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.(QS.Al-Baqarah : 23)

Bahkan mereka mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Qur'an itu", Katakanlah: ", maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar".(QS.Huud : 13)

Tak terhitung orang yang ingin menjawab tantangan Al-Quran Al-Kariem sepanjang zaman, tapi semua mundur teratur dengan penuh malu. Sebab setiap kali ada yang maju menjawab tantangan, yang mentertawakan bukan hanya muslimin, melainkan sesama kafirin pun ikut mentertawakannya. Padahal mereka sama-sama memusuhi Al-Quran Al-Kariem.

Isra’ Mi’raj

Mu’jizat Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang lainnya adalah peristiwa Isra’ Miraj, yaitu perjalanan malam hari menembus waktu dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha di Palestina yang berjarak ribuan mil. Lalu diteruskan ke langit ke-7 Sidratil Muntaha. Hal itu juga disebut-sebut dalam Al-Quran Al-Kariem :

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS.Al-Isra : 1)

Terbelahnya bulan

Terbelahnya bulan adalah bagian dari mu’jizat Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Di dalam Al-Quran Al-Kariem disebutkan bahwa bulan yang menjadi satelit bumi itu pernah terbelah.

Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan .(QS.Al-Qamar : 1)

Menariknya, kejadian terbelahnya bulan saat itu tidak diakui oleh orang-orang Mekkah yang memusuhi Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Mereka malah menuduh bahwa Rasulullah SAW telah menyihir mereka sehingga peristiwa itu seolah-olah hanya khayalan imaginasi mereka saja.

Sayangnya, penolakan mereka itu justru di tentang oleh para musafir yang mengadakan perjalan dari negeri jauh yang menuju ke Mekkah. Para musafir itu justru bercerita bahwa mereka telah melihat bulan di langit terbelah. Bahkan catatan sejarah selanjutnya mengatakan bahwa terbelahnya bulan itu terlihat juga di India da negeri-negeri lainnya. Sebab dalam catatan sejarah berbagai negara itu, tanggal kejadian terbelahnya bulan memang sesuai dengan perinstiwa mu’jizat Rasulullah صلى الله عليه وسلم itu.

Menyembuhkan orang yang sakit

Beliau tercatat dalam beberapa hadit pernah mengobati beberapa shahabat. Ali bin Abi Thalib pernah disembuhkan matanya dan sembuh atas izin Allah عزوجل.

Dari Sahal bin Saad bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda pada perang Khaibar,”Aku akan serahjkan bendera kepada orang yang allah bukakan di depannya serta mencintai Allah dan Rasul-Nya sehingga Allah dan Rasul-Nya mencintainya”. Ketika pagi hari orang-orang berkumpul di sisi Rasulullah صلى الله عليه وسلم berharap mendapatkan bendera itu. Tapi Rasulullah SAW bertanya,”Dimana Ali bin Abi Thalib ?”. Para shahabat berkata,”Dia sedang sakit mata”. “Panggillah dia”. Maka didatangkanlah Ali bin Abi Thalib lalu Rasulullah صلى الله عليه وسلم meludahi matanya itu lalu tiba-tiba sembuh seolah-olah tidak pernah sakit sebelumnya. Lalu bendera itu diserahkan kepadanya …(HR.Muttafaqun Alaih)

Juga betis Salamah bin Al-Akwa’ disembuhkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم juga pernah mengusap kaki Abdullah bin ‘Utaik yang patah dan sembuh seketika seolah tidak pernah terjadi sesuatu. Hadits ini lumayan pajang dan diriwayatkan oleh Al-Bukhari.

Berita Ghaib
a. Tentang Jatuhnya Constantinopel & Vatikan
Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم ditanya tentang negeri manakah yang akan dikuasai lebih dahulu, Constantinopel atau Roma ?. Beliau SAW menjawab,”Negeri Heraklius (Roma) lebih dahullu”. (HR. Ahmad dengan sanad Shahih).

Negeri Heraklius maksudnya adalah Contantinopel yang dibebaskan oleh Sultan Muhammad Al-Fatih pada 29 Mei 1453. Kini tanggal itu menjadi hari perayaan partai REFAH.

b. Islam Akan Memimpin Dunia
Dari Tamim Ad-Daary bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, ”Sungguh Islam ini akan berkuasa hingga batas wilayah malam dan siang”. (HR. Ahmad dan Thabarany)

Dari Tsauban bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya Allah mengumpulkan bumi untukku hingga aku bisa melihat bagian Timur dan Baratnya. Sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai seluruh dunia. Dan aku dianugerahkan 2 harta yang berlimpah : Emas dan Perak”. (HR. Muslim 2889, Abu Daud 4252, Tirmizy 2203 dan Ibnu Majah 3952)

c. Tampilnya Pembaharu tiap 100 tahun

Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,”Sesungguhnya pada setiap permulaan 100 tahun Allah SWT mengutus untuk ummat ini orang yang akan memperbaharui urusan agama mereka”. (HR. Abu Daud :4291 dan Hakim dan menshahihkannya)

Tangisnya Pangkal Pohon Kurma
Terlindunginya Diri Rasulullah صلى الله عليه وسلم Dari Kejahatan Musuh
Keluarnya Air Dari Sela Jari-jarinya
Bertambahnya Makanan Yang Tadinya Sedikit
Batu Memberi Salam Kepada Rasulullah SAW
Pohon Berbicara Kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم
Mengadunya Unta Kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم

Dan masih banyak lagi bentuk-bentuk mu’jizat lainnya. Yang jelas semua keterangan itu bukanlah hasil cerita dari mulut-ke mulut, melainkan sampai kepada kita dengan riwayat yang shahih. Sehingga tidak ada alasan buat kita untuk mengingkarinya. Sebab mengingkari satu hadits yang shahih sama saja mengingkari semuanya.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
 
Sumber : swaramuslim.net

Sabtu, 03 September 2011

Foto-foto Eksklusif Peninggalan Nabi Muhammad SAW: Menyentuh Qalbu Menambah Cinta!!

Bila kita berjauh jarak dengan sang terkasih Muhammad Rasulullah yang berbentang waktu 1.400 tahun… bila kita belum pernah melihat wajah sucinya, sementara kita menyebut namanya setiap hari, kita menghantarkan salam kepadanya setiap hari melalui shalat, shalawat-shalawat  dan do’a-do’a yang kita lantunkan, kita memohon  syafa’atnya untuk keselamatan kita di akhirat dari pedihnya adzab neraka, tidakkah foto-foto berikut ini mengobati kerinduan kita yang sangat dalam kepada Sang Tercinta Nabi Agung, Kekasih Allah dan sang pribadi mulia panutan alam?? Titik air mataku begitu melihat langsung baju beliau yang bersahaja dan sudah robek, sandal beliau, keranda beliau yang tak terhalang apapun. Allahu Akbar … serasa dekaaat denganmu ya Rasulullah … Andai aku bisa melihat wajahmu, rontok segala persendianku, tak tahan dengan kenikmatan memandang kemuliaan wajahmu… Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad ….

Foto-foto ini semua adalah koleksi yang tersimpan dari berbagai tempat di beberapa negara: Musim peninggalan Nabi di Istambul Turki, Yordania, Irak dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Selamat merasakan kelezatan menatap peninggalan-peninggalan ini. Semoga kerinduan kita semakin memuncak kepada sang Nabi Agung, sang kekasih Allah …
Allahumma shalli ‘ala sayyidina wa maulana Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam …
a
the-blessed-shirt-of-prophet-muhammad-saw
The Blessed Shirt of Prophet Muhammad SAW (Baju gamis Nabi SAW)
the-blessed-shirt1-of-prophet-muhammad-saw
The Blessed Shirt of Prophet Muhammad SAW (Bagian dari baju gamis Nabi SAW)
jubah-rasulullah1
Jubah Nabi Muhammad, Rasulullah SAW
blessed-seal-of-rasool-allah-saw1
The Blessed Seal of Rasulullah SAW
copy-of-the-blessed-bowl-of-prophet-muhammad-saw
Mangkuk tempat minum Rasulullah SAW
picture1.jpg
KUNCI KA’BAH ZAMAN NABI MUHAMMAD SAW
the-blessed-foot-print-of-rasool-allah-saw
jejak-kaki-nabi
JEJAK-JEJAK KAKI SANG NABI AGUNG, RASULULLAH SAW

a
blessed-hair-of-rasool-allahsaw

rambut-nabi
BEBERAPA HELAI RAMBUT NABI MUHAMMAD SAW
gigi-dan-rambut1
PENINGGALAN GIGI DAN RAMBUT NABI MUHAMMAD SAW (Itu giginya jelas ya?)

Wadah Kotak Gigi Rasulullah SAW
a
picture4.jpg
pedang2-nabi-dengan-nama-namanya1
pedang2-nabi-dengan-nama-namanya2
pedang2-nabi-dengan-nama-namanya
BERBAGAI PEDANG MILIK NABI SAW DENGAN NAMA-NAMANYA YANG DIPAKAI UNTUK MENEGAKKAN ISLAM, AGAMA ALLAH SWT DI MUKA BUMI.
a

Gagang Pedang “Hatf” Nabi SAW tampak lebih jelas
busur-panah-nabi
a
Busur Panah Nabi SAW
a

Bendera Rasululullah SAW
blessed-turbine1-of-prophet-muhammad-saw
Koleksi Sorban-sorban Nabi Muhammad SAW
blessed-turbine-of-prophet-muhammad-saw
Satu yang diperbesar (dari dekat)
a

Topi Besi Rasuluallah SAW
a

Baju dan barang-barang Rasulullah SAW


blessed-sandals2-of-rasool-allah-saw
blessed-sandal-of-rasool-allah-saw
blessed-sandal1-of-rasool-allah-saw1
Sandal-sandal peninggalan Rasulullah SAW tercinta …
letter-to-nijashi-king-of-habsha
Surat Nabi SAW kepada Raja Nijashi, Raja Habsyah
letter-to-omani-people
Surat Nabi SAW kepada rakyat Oman, Arab Selatan
letter-to-qaiser_e_rome
Surat Nabi SAW kepada Kaisar Romawi abad ke 7
a

Surat Rasulullah SAW pada Raja Heraclius
prophets-letter-to-muqauqas-egypt
Surat Nabi SAW kepada Raja Muqauqas, Mesir
a

Makan Siti Aminah, Ibunda Rasululllah SAW


box-belonging-to-hazrat-fatima-rz
Kotak milik putri tercinta Nabi SAW, Sayyidah Fatimah Az-Zahra R.A.

a
picture6.jpg
PINTU EMAS MAKAM NABI MUHAMMAD SAW
the-blessed-dust-from-the-tomb-of-the-prophet
The blessed dust from the tomb of the Prophet Muhammad PUBH (Butiran pasir yang diambil dari makam Nabi Muhammad SAW)
a
picture7.jpg
Keranda dan makam Nabi panutan alam, Nabi Muhammad SAW
Inilah makan Rasulullah SAW dari dalam. Di dalam inikah Sang Nabi Agung nan Mulia berbaring? Allahu Akbar … Makam raja saja, makan Sunan Sunan Gunung Djati saja, kita tidak bebas masuk dan melihatnya. Ini makam Rasulullah sang kekasih panutan umat manusia, Allaahu Akbar … Bila keranda ini disingkap dan kita bisa melihat tubuhnya yang suci berbaring, terbayangkah bagaimana kita menatap wajahnya?

sumber : http://moeflich.wordpress.com/2008/01/26/foto-foto-eksklusif-peninggalan-nabi-muhammad-saw/