Rasulullah adalah seorang yang sempurna fisiknya. Sebagaimana terjadi pada hujah Allah lainnya, kekuatan fisik Rasulullah pun luar biasa. Pada suatu hari Rasulullah sedang bersama Rukanah bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al Muththalib bin Abdi Manaf. Rukanah adalah seorang yang paling kuat di antara suku Quraisi. Tak ada yang mampu mengalahkannya dalam bergulat.
Saat itu Rasulullah bertanya kepada Rukanah, apakah Rukanah akan menerima seruan Rasulullah? Rukanah sedikit enggan mengikuti Rasulullah. Maka Rasulullah berkata, "Jika aku dapat mengalahkanmu, maukah kau mengikuti seruanku?" Kekuatan Rasulullah adalah salah satu bukti kerasulan. Rukanah menyambut tantangan Rasulullah.Keduanya pun bergulat. Rasulullah lalu mengangkat tubuh Rukanah dan membantingnya ke tanah. Rukanah merasa heran melihat kecepatan Rasulullah mengalahkannya. "Ulangi, wahai Rasulullah, bagaimana kau bisa melakukannya?" Keduanya pun bergulat lagi dan sekali lagi Rasulullah menangkap dan menjatuhkan ke tanah. Sekali lagi Rukanah meminta tanding ulang dan Rasulullah mengalahkannya pada pertandingan ke tiga.
Rukanah pun mengakui kekuatan Rasulullah dan mau mengikuti seruannya. Rukanah menjadi seorang muslim.
Kekuatan para nabi dan rasul merupakan bagian dari bukti kenabian dan kerasulan. Tidak mungkin nabi dan rasul mempunyai fisik yang lemah sehingga dengan mudah dikalahkan orang lain. Di dalam cerita nabi diketahui bahwa Nabi Musa pun memiliki kekuatan fisik yang besar.
Pada suatu hari nabi Musa melihat penindasan yang dilakukan oleh orang atau tentara Mesir terhadap orang Israel (hal yang sebaliknya terjadi pada zaman sekarang yaitu tentara Israel menindas dan membunuhi orang Mesir). Musa lalu membela orang Mesir itu dan mencoba memisah pertikaian. Tetapi tentara Mesir ini semakin beringas sehingga keadaan begitu gawat. Untuk membela orang Israel itu, Nabi Musa memukul tentara Mesir itu. Pukulan itu sangat telak sehingga orang itu mati. Kematian tentara Mesir ini sungguh tidak sebanding dengan kematian orang-orang Israel yang dibunuh tentara Firaun itu.
Orang-orang Mesir geger melihat salah seorang tentaranya tewas. Nabi Musa lalu sembunyi dari penglihatan tentara-tentara Mesir yang mengejarnya.
Pada hari lain, kembali orang Mesir melakukan penindasan terhadap orang Israel. Nabi Musa tak tahan melihat penindasan orang Mesir ini tetapi ia tak ingin memukul lagi. Nabi Musa lalu melerai dan pura-pura menyalahkan orang Israel agar tentara Mesir dapat melepaskannya. Melihat Nabi Musa menyalahkannya, orang Israel ini berkata, "Bukankah kau yang membunuh tentara Mesir itu tempo hari?" Akhirnya, tentara Mesir itu berbalik hendak menangkap Nabi Musa. Nabi Musa pun lari dan pergi ke luar kota.
Itulah sekelumit cerita tentang kekuatan para Nabi.
Rasulullah adalah seorang yang sempurna fisiknya. Sebagaimana terjadi pada hujah Allah lainnya, kekuatan fisik Rasulullah pun luar biasa. Pada suatu hari Rasulullah sedang bersama Rukanah bin Abdu Yazid bin Hasyim bin Al Muththalib bin Abdi Manaf. Rukanah adalah seorang yang paling kuat di antara suku Quraisi. Tak ada yang mampu mengalahkannya dalam bergulat.
Saat itu Rasulullah bertanya kepada Rukanah, apakah Rukanah akan menerima seruan Rasulullah? Rukanah sedikit enggan mengikuti Rasulullah. Maka Rasulullah berkata, "Jika aku dapat mengalahkanmu, maukah kau mengikuti seruanku?" Kekuatan Rasulullah adalah salah satu bukti kerasulan. Rukanah menyambut tantangan Rasulullah.
Keduanya pun bergulat. Rasulullah lalu mengangkat tubuh Rukanah dan membantingnya ke tanah. Rukanah merasa heran melihat kecepatan Rasulullah mengalahkannya. "Ulangi, wahai Rasulullah, bagaimana kau bisa melakukannya?" Keduanya pun bergulat lagi dan sekali lagi Rasulullah menangkap dan menjatuhkan ke tanah. Sekali lagi Rukanah meminta tanding ulang dan Rasulullah mengalahkannya pada pertandingan ke tiga.
Rukanah pun mengakui kekuatan Rasulullah dan mau mengikuti seruannya. Rukanah menjadi seorang muslim.
Kekuatan para nabi dan rasul merupakan bagian dari bukti kenabian dan kerasulan. Tidak mungkin nabi dan rasul mempunyai fisik yang lemah sehingga dengan mudah dikalahkan orang lain. Di dalam cerita nabi diketahui bahwa Nabi Musa pun memiliki kekuatan fisik yang besar.
Pada suatu hari nabi Musa melihat penindasan yang dilakukan oleh orang atau tentara Mesir terhadap orang Israel (hal yang sebaliknya terjadi pada zaman sekarang yaitu tentara Israel menindas dan membunuhi orang Mesir). Musa lalu membela orang Mesir itu dan mencoba memisah pertikaian. Tetapi tentara Mesir ini semakin beringas sehingga keadaan begitu gawat. Untuk membela orang Israel itu, Nabi Musa memukul tentara Mesir itu. Pukulan itu sangat telak sehingga orang itu mati. Kematian tentara Mesir ini sungguh tidak sebanding dengan kematian orang-orang Israel yang dibunuh tentara Firaun itu.
Orang-orang Mesir geger melihat salah seorang tentaranya tewas. Nabi Musa lalu sembunyi dari penglihatan tentara-tentara Mesir yang mengejarnya.
Pada hari lain, kembali orang Mesir melakukan penindasan terhadap orang Israel. Nabi Musa tak tahan melihat penindasan orang Mesir ini tetapi ia tak ingin memukul lagi. Nabi Musa lalu melerai dan pura-pura menyalahkan orang Israel agar tentara Mesir dapat melepaskannya. Melihat Nabi Musa menyalahkannya, orang Israel ini berkata, "Bukankah kau yang membunuh tentara Mesir itu tempo hari?" Akhirnya, tentara Mesir itu berbalik hendak menangkap Nabi Musa. Nabi Musa pun lari dan pergi ke luar kota.
Itulah sekelumit cerita tentang kekuatan para Nabi.
Sumber : Cerita pengalaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar