Rabu, 31 Agustus 2011

Rasulullah Berdzikir dengan Jari Kanannya, Tanpa Alat Tasbih



Banyak sebagian orang setelah sholat fardhu mereka berdzikir dengan kedua tangannya (tangan kanan dan tangan kiri) atau berdzikir dengan menggunakan tasbih (bijian) yang merupakan suatu perkara baru dalam agama, dari hadits dibawah ini rasulullah bertasbih dengan jari kanannya. Simak Hadits shohih yang sama berikut ini.

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ x قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِيَّ يَعْقِدُ التَّسْبِيْحَ بِيَمِيْنِهِ.

Dari Abdullah bin Umar Radhiallahu’anhu, dia berkata: “Saya melihat Rasulullah bertasbih dengan (jari-jari) tangan kanannya.” [304]
[304] HR. Abu Dawud (2/81), At-Tirmidzi (5/521), dan lihat Shahihul Jami’ (4/271, no. 4865).

Penjelasan:
Dalam hadits ini disyari’atkannya bertasbih dengan jari jemari. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam menerangkan alasannya, antara lain dalam riwayat yang menyebutkan bahwa jari jari itu akan ditanya dan akan berbicara sebagai saksi bahwa mereka mengetahui hal itu (Lihat Tuhfatul ahwadzi syarh Sunan at Tarmidzi)

Sumber : http://qurandansunnah.wordpress.com/

Dzikir Pagi dan Petang Sesuai Tuntunan Rasulullah Serta Keutamaannya



Sangat banyak ayat ataupun hadits yang menerangkan keutamaan berdzikir kepada Allah. Bahkan Allah dan Rasul-Nya telah memerintahkan dan menganjurkan kepada kita agar senantiasa berdzikir dan mengingat-Nya (lihat edisi 29/III tentang dzikir-dzikir setelah shalat wajib). Jangan sampai harta, anak-anak ataupun kegiatan duniawi melalaikan kita dari berdzikir kepada Allah.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلاَ أَوْلاَدُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-harta kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Al-Munaafiquun:9)
Sangat banyak ayat ataupun hadits yang menerangkan keutamaan berdzikir kepada Allah. Bahkan Allah dan Rasul-Nya telah memerintahkan dan menganjurkan kepada kita agar senantiasa berdzikir dan mengingat-Nya (lihat edisi 29/III tentang dzikir-dzikir setelah shalat wajib). Jangan sampai harta, anak-anak ataupun kegiatan duniawi melalaikan kita dari berdzikir kepada Allah.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلاَ أَوْلاَدُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-harta kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Al-Munaafiquun:9)
Di antara dzikir-dzikir yang disunnahkan untuk dibaca dan diamalkan adalah dzikir pagi dan sore. Dzikir pagi dilakukan setelah shalat shubuh sampai terbit matahari atau sampai matahari meninggi saat waktu dhuha, kira-kira jam tujuh atau jam delapan. Adapun dzikir sore dilakukan setelah shalat ‘ashar sampai terbenam matahari atau sampai menjelang waktu ‘isya.
Banyak sekali keutamaan dzikir pagi dan sore sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Adapun bacaannya dan penjelasan tentang keutamaannya adalah sebagai berikut:
1. Membaca:
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مَنْ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. Dari Anas yang dia memarfu’kannya (sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), “Sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah setelah shalat shubuh sampai terbitnya matahari lebih aku sukai daripada membebaskan/memerdekakan empat orang dari keturunan Nabi Isma’il (bangsa ‘Arab). Dan sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah setelah shalat ‘ashar sampai terbenamnya matahari lebih aku sukai daripada membebaskan empat orang (budak).” (HR. Abu Dawud no.3667 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih Abu Dawud 2/698)
2. Membaca ayat kursi (Al-Baqarah:255)
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. “Barangsiapa membacanya di pagi hari maka akan dilindungi dari (gangguan) jin sampai sore, dan barangsiapa yang membacanya di sore hari maka akan dilindungi dari gangguan mereka (jin).” (HR. Al-Hakim 1/562 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273)
3. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas.
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang membacanya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka dia akan dicukupi dari segala sesuatu.” (HR. Abu Dawud 4/322, At-Tirmidziy 5/567, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/182)
4. Membaca:
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Jika sore hari membaca:
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ … رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا …
Dibaca sekali. (HR. Muslim 4/2088 no.2723 dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu)
5. Membaca:
اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
Jika sore hari membaca:
اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
Dibaca sekali. (HR. At-Tirmidziy 5/466, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/142)
6. Membaca:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang mengucapkannya dalam keadaan yakin dengannya ketika sore hari lalu meninggal di malam harinya, niscaya dia akan masuk surga. Dan demikian juga apabila di pagi hari.” (HR. Al-Bukhariy 7/150)
7. Membaca:
اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.22 dan Ibnus Sunniy no.69, serta Al-Bukhariy di dalam Al-Adabul Mufrad dan dihasankan sanadnya oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.26)
8. Membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ، وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ، اللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ، وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332)
9. Membaca:
اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidziy, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/142)
10. Membaca:
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali ketika pagi dan tiga kali ketika sore, tidak akan membahayakannya sesuatu apapun.” (HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidziy 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332)
11. Membaca:
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali ketika pagi dan ketika sore maka ada hak atas Allah untuk meridhainya pada hari kiamat.”
Boleh juga membaca:
… وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُوْلاً
(HR. Ahmad 4/337, An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.4 dan Ibnus Sunniy no.68, Abu Dawud 4/418, At-Tirmidziy 5/465 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Ibnu Baz di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.39)
12. Membaca:
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Al-Hakim dan beliau menshahihkannya serta disepakati oleh Adz-Dzahabiy 1/545, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273)
13. Membaca:
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ الإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Jika sore hari membaca:
أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ …
Dibaca sekali. (HR. Ahmad 3/406, 407, Ibnus Sunniy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.34, lihat Shahiihul Jaami’ 4/209)
14. Membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Dibaca 100x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang membacanya seratus kali ketika pagi dan sore maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat yang lebih utama daripada apa yang dia bawa kecuali seseorang yang membaca seperti apa yang dia baca atau yang lebih banyak lagi.” (HR. Muslim 4/2071)
15. Membaca:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Dibaca 10x. (HR. An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.24, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/272)
Atau dibaca sekali ketika malas/sedang tidak bersemangat. (HR. Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah, Ahmad 4/60, lihat Shahih Abu Dawud 3/957 dan Shahih Ibnu Majah 2/331)
16. Membaca:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Dibaca 100x ketika pagi. “Barangsiapa yang membacanya seratus kali dalam sehari maka (pahalanya) seperti membebaskan sepuluh budak, ditulis untuknya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus kesalahan, dan dia akan mendapat perlindungan dari (godaan) syaithan pada hari itu sampai sore, dan tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada apa yang dia bawa kecuali seseorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu.” (HR. Al-Bukhariy 4/95 dan Muslim 4/2071)
17. Membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Dibaca 3x ketika pagi. (HR. Muslim 4/2090)
18. Membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Dibaca sekali ketika pagi. (HR. Ibnus Sunniy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.54, Ibnu Majah no.925 dan dihasankan sanadnya oleh ‘Abdul Qadir dan Syu’aib Al-Arna`uth di dalam tahqiq Zaadul Ma’aad 2/375)
19. Membaca:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Dibaca 100x dalam sehari. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baari 11/101 dan Muslim 4/2075)
20. Membaca:
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Dibaca 3x ketika sore. “Barangsiapa yang mengucapkannya ketika sore tiga kali maka tidak akan membahayakannya panasnya malam itu.” (HR. Ahmad 2/290, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/187 dan Shahih Ibnu Majah 2/266)
21. Membaca:
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
Dibaca 10x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku ketika pagi sepuluh kali dan ketika sore sepuluh kali maka dia akan mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat.” (HR. Ath-Thabraniy dengan dua sanad, salah satu sanadnya jayyid, lihat Majma’uz Zawaa`id 10/120 dan Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273)
Inilah di antara dzikir-dzikir yang disunnahkan dibaca ketika pagi dan sore. Ada juga bacaan yang lainnya akan tetapi kebanyakan sanadnya dha’if sebagaimana yang dijelaskan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dan Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy. Walaupun tidak menutup kemungkinan sebagiannya ada yang shahih.
Lafazh-lafazh dzikir ini belum diterjemahkan mengingat terbatasnya tempat. Bagi yang ingin melihat terjemahan dan keterangannya bisa dilihat dalam “Perisai Seorang Muslim: Doa dan Dzikir dari Al-Qur`an dan As-Sunnah“.
Keutamaan Shalat Isyraaq
Dengan membaca dzikir-dzikir tersebut kita bisa mengamalkan sunnah yang lainnya yaitu shalat isyraaq (shalat ketika telah terbitnya matahari sekitar 15-20 menit). Hal ini dijelaskan dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ فِيْ جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ تَعَالَى حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، كَانَتْ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ، تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
Barangsiapa yang shalat shubuh dengan berjama’ah kemudian dia berdzikir kepada Allah Ta’ala sampai terbitnya matahari lalu dia shalat dua raka’at, maka pahalanya seperti pahala berhaji dan ‘umrah, sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. At-Tirmidziy no.591 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy di dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy no.480, Al-Misykat no.971 dan Shahih At-Targhiib no.468, lihat juga Shahih Kitab Al-Adzkaar 1/213 karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy)
Betapa besarnya keutamaan amalan tersebut! Selayaknya bagi kita untuk melaksanakannya semaksimal mungkin. Jangan sampai terlewat pahala yang begitu besar ini. Jangan sampai waktu kita terbuang untuk ngobrol kesana kemari yang sifatnya mubah sehingga hilanglah kesempatan mendapatkan pahala yang besar ini. Konsentrasikanlah setelah shalat shubuh dengan dzikir. Dzikir setelah shalat subuh dilanjutkan dengan dzikir pagi sampai selesai. Kemudian membaca Al-Qur`an atau muraja’ah hafalan sampai terbit matahari sekitar 15-20 menit. Setelah itu kita shalat dua raka’at yang diistilahkan dengan shalat isyraaq (jangan shalat ketika tepat matahari terbit, karena hal ini dilarang di dalam syari’at).
Janganlah waktu ini disibukkkan dengan urusan lain yang kurang penting. Kecuali amalan lain yang mempunyai keutamaan yang besar seperti ta’lim atau urusan lainnya yang sifatnya sangat urgen dan mendesak. Mudahan-mudahan kita mendapatkan pahala yang besar ini sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits tersebut. Aamiin. Wallaahu A’lam.
Maraaji’: Hishnul Muslim karya Asy-Syaikh Sa’id bin ‘Ali bin Wahf Al-Qahthaniy, Shahih Kitab Al-Adzkar wa Dha’ifuhu, Syarh Riyadhush Shalihin bab Adz-Dzikr ‘indash Shabah wal Masa`, dan Al-Kalimuth Thayyib karya Ibnu Taimiyah.
Dikutip dari: http://fdawj.co.nr Penulis: Buletin Dakwah Al Wala’ Wal Bara’ , Judul: Keutamaan Dzikir Pagi & Sore
Baca Risalah terkait ini:
1.Istighfar yang Paling Utama
2.Kumpulan Dzikir dan Do’a (Hisnul Muslim 1) Perisai Seorang Muslim
3.Kumpulan Dzikir dan Do’a (Hisnul Muslim 2) Perisai Seorang Muslim
4.Rasulullah Berdzikir dengan Jari Kanannya, Tanpa Alat Tasbih
5.Dzikir-dzikir Setelah Shalat Wajib
6.Dzikir Pagi dan Petang Sesuai Tuntunan Rasulullah Serta Keutamaannya
7.Doa Senjata Orang Yang Beriman
8.KUMPULAN DZIKIR DAN DO’A

Tidur Cantik Sesuai Tuntunan Rasulullah



Tidur bagi muslimah merupakan saat yang sangat penting. Karena dalam tidurnya ia mengumpulkan tenaga untuk beribadah kepada Allah. Selain itu, ketika tidur hati seorang muslimah di antara jemari Allah. Seorang muslimah cantik karena agamanya. Jadi tidurnya pun harus cantik. Hendaknya seorang muslimah menjaga adab-adab dalam tidur dengan adab yang diajarkan dalam agama Islam. Bagaimana adab-adabnya?

Tidak tidur terlalu malam setelah sholat isya kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]

Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)

Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)
Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain:
a) Membaca ayat kursi.
b) Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh.
c) Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016 (cet. Daar Abi Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)

Hendaknya mengakhiri berbagai doa tidur dengan doa berikut:
باسمك ربيوضعت جنبي وبك أرفعه إن أ مسكت نفسي فا ر حمها و إ ن أ ر سلتها فاحفظها بما تحفظ به عبادك الصا لحين
“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.”

“Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Al-Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No. 3401)

Disunnahkan apabila hendak membalikkan tubuh (dari satu sisi ke sisi yang lain) ketika tidur malam untuk mengucapkan doa:
لا إ له إ لاالله الواحدالقهاررب السماوات واﻷرض ومابينهماالعز يزالغفار
“laa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru.”
“Tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh yang Maha Esa, Maha Perkasa, Rabb yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (HR. Al-Hakim I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-Dzahabi)

Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai berikut:
أعوذ بكلمات الله التامات من غضبه و شرعباده ومن همزات الشيا طين وأن يحضرون
“A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.”
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya)

Memakai celak mata ketika hendak tidur, berdasarkan hadits Ibnu Umar: “Bahwasanya Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memakai celak dengan batu celak setiap malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau sholallahu ‘alaihi wassalam memakai celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali goresan.” (HR. Ibnu Majah No. 3497)

Hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari kotoran) ketika hendak tidur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050)

Jika sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari tempat pembaringan, yaitu:
الحمد لله الذي أحيانابعدماأماتناوإليه النشور
“Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur.”
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari No. 6312 dan Muslim No. 2711)

Hendaknya menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul) pada saudaranya sesama muslim dan membersihkan dada dari kemarahannya kepada manusia lainnya.

Hendaknya senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat (merenungkan) kembali amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan.

Hendaknya segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun kepada Alloh dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.

Setelah bangun tidur, disunnahkan mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan.
“Maka bangunlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)]

Bersiwak.
“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)
Beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung). “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238)
Mencuci kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim No.278)

Anak laki-laki dan perempuan hendaknya dipisahkan tempat tidurnya setelah berumur 6 tahun. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi)

Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa. (HR. Muslim)
Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun kemudian meludah ke kiri tiga kali (diriwayatkan Muslim IV/1772), dan memohon perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan sebanyak tiga kali) (diriwayatkan Muslim IV/1772-1773).

Hendaknya berpindah posisi tidurnya dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan Muslim IV/1773). Atau bangun dan shalat bila mau. (diriwayatkan Muslim IV/1773).

Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut. (HR. Muslim)

Minggu, 28 Agustus 2011

12 Makanan Kegemaran Nabi Muhammad S.A.W

Disini coba menjelaskan kepada anda semua tentang makanan kegemaran Nabi kita, Nabi Muhammad S.A.W. yang memang berkhasiat dan amat sesuai untuk diamalkan. Jelas sekali Nabi S.A.W juga turut menjaga kesieatan tubuh badan dengan mengamalkan dan memilih makanan yang berkhasiat.



1. Barley : Baik digunakan untuk demam dan biasa digunakan untuk sop 
 


2. Dates (Kurma) : Nabi Muhammad mengatakan dalam sebuah rumah jika tidak ada kurma seperti tidak ada makanan, kurma baik juga dimakan setelah melahirkan.

3. Figs (buah dari surga)
 
4. Anggur : Nabi Muhammad S.A.W sangat menyukai anggur - itu memurnikan darah, memberikan semangat dan kesehatan, memperkuat ginjal dan membersihkan perut.


 
5. Madu : Dianggap obat terbaik untuk diare bila dicampur dalam air panas. Ini adalah makanan, minuman dan obat obatan. Hal ini digunakan untuk membuat nafsu makan, memperkuat lambung, menghilangkan dahak, sebagai pengawet daging, kondisioner rambut, penenang mata dan obat kumur. Hal ini sangat bermanfaat di pagi hari dicampur dengan air gangat air hangat.
 


6. Semua jenis Melon/semangka : Nabi SAW berkata: "Tidak ada perempuan yang sedang hamil dan makan melon air akan gagal untuk menghasilkan dari musim semi yang baik di wajah dan baik dalam karakter."



7. Susu : Nabi SAW mengatakan susu dapat menurunkan panas dari hati sama seperti jari menyeka keringat dari alis. Ini memperkuat kembali, meningkatkan otak, memperbaharui visi dan mengusir pelupa.



8. Jamur: Nabi SAW mengatakan jamur yang adalah obat yang baik untuk mata, tetapi juga berfungsi sebagai bentuk kontrol kelahiran dan kelumpuhan penangkapan.


9. Minyak zaitun : pengobatan Sangat baik untuk kulit dan rambut, penundaan usia tua, dan memperlakukan peradangan lambung.


.
10. Delima : Nabi SAW mengatakan pihaknya membersihkan Anda dari Setan sebuah aspirasi yang jahat selama 40 hari.


11. Cuka :  Makanan Nabi Muhammad SAW yang digunakan untuk makan dengan minyak zaitun. [Itu sekarang fashion di Restoran Italia elit]


12. Air : Nabi SAW mengatakan minuman terbaik di dunia ini adalah air, ketika Anda haus minum dengan tegukan tegukan dan tidak, meneguknya menghasilkan sakit hati.



SETERUSNYA AMALAN PEMAKANAN IKUT SUNNAH NAB DAN PANTANG LARANGI!!!


1. JENIS MAKANAN

Rupanya tanpa kita sedari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari, kita tak boleh sembarangan. Hal inilah penyebab terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan makanan dan lain2 penyakit. Apabila anda telah mengetahui ilmu ini, tolonglah ajarkan kepada yg lainnya.
Ini pun adalah diet Rasullulah SAW sehingga Rasullulah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. Insya Allah kalau anda ikut diet Rasullullah ini, anda takkan menderita sakit perut ataupun keracunan makanan.


Jangan makan SUSU + DAGING
Jangan makan DAGING + IKAN
Jangan makan IKAN + SUSU
Jangan makan AYAM + SUSU
Jangan makan IKAN + TELUR
Jangan makan IKAN + DAUN SALAD
Jangan makan SUSU + CUKA
Jangan makan BUAH + SUSU contoh: sop buah



2. CARA MAKAN

A. JANGAN MAKAN BUAH SETELAH MAKAN NASI, SEBALIKNYA MAKANLAH BUAH TERLEBIH DAHULU, BARU MAKAN NASI.

B. TIDUR 1 JAM SETELAH MAKAN TENGAH HARI.

C. JANGAN SESEKALI TINGGAL MAKAN MALAM. BARANG SIAPA YG TINGGAL MAKAN MALAM DIA AKAN DIMAKAN USIA DAN KOLESTEROL DALAM BADAN AKAN BERGANDA.

D. Dalam kitab juga melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut.


Kelihatannya memang sulit.. tapi, kalau tak percaya…cobalah … Pengaruhnya tidak dalam jangka pendek,..Akan berpengaruh bila kita sudah tua nanti.karena ia juga terbukti dalam kajian..Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama susu.karena akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion+ sedangkan dalam ikan mengandung ion-,
jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan terjadi reaksi biokimia yang akan dapat merusak usus kita.

Al-Quran Juga mengajarkan kita menjaga kesehatan seperti membuat amalan antara lain:


1. Mandi Pagi sebelum subuh, sekurang kurangnya sejam sebelum matahari terbit. Air sejuk yang meresap kedalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak. Kita boleh saksikan orang yang mandi pagi kebanyakan badan tak gemuk.

2. Rasulullah mengamalkan minum segelas air sejuk(bukan air es) setiap pagi. Mujarabnya InsyaAllah jauh dari penyakit (susah mendapat sakit).

3. Waktu sembahyang subuh disunatkan kita bertafakur(yaitu sujud sekurang kurangnya semenit setelah membaca doa). Kita akan terhindar dari sakit kepala atau migrain. Ini terbukti oleh para ilmuwan yang membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud.Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang
udara dalam saluran darah di kepala yg tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir keruang tersebut.

4. Nabi juga mengajar kita makan dengan tangan dan bila habis hendaklah menjilat jari. Begitu juga ahli saintis telah menemukan bahwa enzyme banyak terkandung di celah jari jari, yaitu 10 kali ganda terdapat dalam  air liur. (enzyme sejenis alat percerna makanan)

Wassalam…
Mari cobalah kita mengamalkannya.....
WallahuA’lam
Sumber : Info menarik anda

Kamis, 25 Agustus 2011

Di dalam Ka'bah

Menjadi impian setiap mukmin untuk melihat kaabah dan binaan di dalamnya. Namun, hanya segelintir sahaja yang ‘diberi’ peluang untuk menyaksikan binaan di dalam rumah Allah tersebut. Manakala, ramai lagi mukmin yang lain termasuk yang telah menunaikan haji berpuluh-puluh kali hampa kerana masih belum dapat diberi peluang untuk menyaksikan dekorasi dalaman kaabah.


Kini, setiap mukmin bakal tersenyum gembira kerana kita boleh menyaksikan sendiri binaan dalaman kaabah melalui rakaman yang dibuat oleh seorang arab sekitar tahun 2009. Rakaman tersebut telah pun dimuat naik ke dalam laman perkongsian video popular Youtube dan telah pun mencecah sejuta tontonan pada tahun ini.
Sedikit fakta mengenai  Kaabah:
  • Kaabah ialah sejenis binaan yang berbentuk kiub. Tingginya kira-kira 13.10 meter, dengan sisinya selebar 11.03 meter darab 12.86 meter.
  • Ia telah dibina oleh Nabi Ibrahim as dan anak sulungnya, Nabi Ismail as. Pada mulanya, Kaabah mempunyai dua pintu iaitu satu di sebelah barat dan satu lagi di sebelah timur.
  • Binaan awal hanyalah terdiri daripada kayu dan tidak berbumbung.
  • Menurut ulama dan cendiakiawan Islam, tapak Kaabah sebenarnya adalah tapak ibadat oleh para Malaikat dan penghuni langit namun kemudiannya di angkat ke langit ke tujuh. Tapak ibadat para Malaikat dan penghuni langit digelar Baitul Makmur. Baitul Makmur berada selari dengan Kaabah di dunia.
  • Di satu penjuru Kaabah terdapat batu hitam yang dikenali sebagai Hajar Aswad. Diriwayatkan bahawa batu ini diturunkan di Jabal Abu Qubais dalam keadaan putih bersih. lebih bersih daripada susu. Namun, lama-kelamaan batu putih bertukar hitam dek kerana dosa anak Adam yang menciumnya.
  • Kaabah pernah beberapa kali rosak antaranya adalah disebabkan banjir dan peperangan. Antara paling diingati adalah peristiwa di mana Hasin bin Numayr telah mengarahkan tenteranya melontarkan batu dengan menggunakan manjanik ke atas pasukan Abdullah bin Zubair yang bertahan di Kaabah. Tembakan dengan manjaniq ini menyebabkan terbakarnya tirai atau kiswah Kaa’bah.
  • Kiswah atau kain penutup Kaabah pertama kali diperkenalkan samaada oleh Nabi Ismail as atau moyang Nabi Muhammad saw, Adnan bin Ad.
  • Hijr Ismail terletak di sebelah utara Kaabah yang dibatasi tembok berbentuk setengah bulatan. Ia dipercayai sebagai tempat tinggal Nabi Ismail semasa hayatnya dan kemudian menjadi kuburan beliau dan juga ibunya, Siti Hajar.
  • Terdapat satu kawasan khas yang dipagar di sekitar kompleks Kaabah. Ia adalah Maqam Ibrahim. Maqam Ibrahim dalam erti kata di sini adalah tempat pijak Nabi Ibrahim bukannya kubur Nabi Ibrahim. Di sini, dapat dilihat kesan tapak kaki Nabi Ibrahim yang tenggelam ke dalam batu sedalam 9 cm.
  • Di bumbung Kaabah terdapat satu pancuran air yang dikenali Mizab Kaabah. Mizab Kaabah dibina untuk membuang air hujan yang sering bertakung di bumbung Kaabah. Ia disaluti dengan emas dan diukir dengan bergitu cantik.
  • Pada 8 Zulhijjah 317 Hijrah, Abu Taher al-Qurmuthi daripada Bahrain telah datang menyerang Mekah sehingga ramai jemaah haji terbunuh. Banyak harta benda jemaah haji dirampas bergitu juga dengan hak milik Kaabah iaitu Hajar Aswad. Mizab Kaabah juga ingin dirampas namun tidak berjaya apabila Allah mentakdirkan pengikut Abu Taher yang ingin mengambil Mizab Kaabah tersebut terbunuh akibat jatuh daripada bumbung Kaabah.

Rasulullah juga pernah ditegur oleh Allah swt..

Kita sebagai manusia sangat sukar untuk menerima teguran atas kekhilafan diri sendiri. Semakin sukar apabila si penegur adalah orang bawahan atau pekerja kita. Ini berlaku di mana-mana saja kita berada. Teguran dan nasihat amat penting untuk kita cepat sadar dan seterusnya bangun memperbaiki diri. Namun, bukan semua mampu berbuat demikian.

Syeikhul Islam, Ibnu Taimiyyah sendiri pernah menegur panglima zalim, Mahmud Ghazan ketika tentera beliau menjarah kota Baghdad. Bergitu juga apabila wali Allah, Sheikh Abdul Kadir al-Jailani yang menerima teguran daripada seorang ketua perompak. Ketua perompak itu menegur Sheikh Abdul Kadir untuk memperingati semua ilmu-ilmu yang diperolehinya bukannya bergantung kepada buku. Peristiwa itu berlaku semasa buku-buku Sheikh Abdul Kadir al-Jailaini dirampas dalam satu perjalanan menimba ilmu. Sejak itu, beliau terus menghafal setiap ilmu yang diperolehinya.
Tidak kira kita siapa, teguran mesti diterima dengan hati yang terbuka dan berlapang dada. Percayalah, setiap teguran ada hikmahnya. Lihatlah teguran seorang perompak kepada seorang wali. Bagaimana teguran seorang perompak mampu mengubah 360 darjah cara pembelajaran seorang wali Allah. Itulah hikmahnya wahai saudara.
terimalah teguran dengan hati yang terbuka.

Percayalah bahawa, junjungan besar kita, Rasulullah saw beberapa kali ditegur oleh Allah swt dan ia disampaikan melalui wahyu. Jika melalui wahyu, ini bermakna, sehingga kiamat kita sebagai orang mukmin akan sentiasa membaca teguran Allah swt tersebut di dalam Al-Quranul karim.
Persoalannya, adakah Rasulullah menyembunyikan wahyu tersebut daripada kaum muslimin ketika itu? Jawapannya adalah tidak sama sekali. Rasulullah saw jika menerima wahyu baru daripada Jibrail as, beliau segera akan memanggil penulis wahyu iaitu Zaid bin Tsabit untuk berada di sampingnya. Itulah kelebihan dan sifat amanah Rasulullah saw yang wajib kita contohi yang mana tidak mungkin ditandingi oleh insan lain hari ini.
Daripada beberapa teguran Allah swt kepada Rasulullah saw ini terdapat hikmah di sebaliknya. Kepada pembaca, kutip dan gali hikmah daripada teguran Allah swt kepada Rasulullah saw.

Teguran Allah swt kepada Rasulullah saw
Surah Abasa ayat 1-10
(1) Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, (2) Karena Telah datang seorang buta kepadanya (3) Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), (4) Atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? (5) Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (6) Maka kamu melayaninya. (7) Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). (8) Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), (9) Sedang ia takut kepada (Allah). (10) Maka kamu mengabaikannya.

Surah Abasa ayat 1-10 adalah surah khusus untuk mendidik dan menegur Rasulullah saw tentang perlakuan baginda terhadap seorang sahabat yang cacat perlihatan. Sahabat tersebut adalah Abdullah ibnu Maktum.

Pada satu hari Abdullah Ibnu Maktum yang cacat perlihatannya telah datang kepada Rasulullah dan berkata, “Berikan pertunjuk kepadaku ya Rasulullah”.

Pada waktu itu, Rasulullah saw sedang sibuk untuk berdakwah kepada para pemuka Quraisy yang terdiri daripada Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, ‘Amr bin Hisyam (Abu Jahal), Umayyah bin Khalaf dan Al Walid bin Mughirah (ayah Saiyidina Khalid bin Al Walid).

Rasulullah saw berpaling kepada Abdullah namun tidak memperdulikan pertanyaan Abdullah Ibnu Maktum kerana kesungguhan baginda ingin memberi dakwah kepada lima pemuka Quraisy tersebut.

Abdullah ibnu Maktum menyedari hal itu lantas bertanya Rasulullah saw, “Adakah ia menggangu tuan?” Rasulullah saw menjawab, “Tidak”.

Maka, turunlah wahyu ke dalam hati Rasulullah saw saat itu juga bagi memberi peringatan dan teguran Rasulullah berhubung kelakuan baginda terhadap sahabatnya yang bernama Abdullah ibnu Maktum. Selepas saat itu, Rasulullah saw sentiasa mendahulukan Abdullah ibnu Maktum dalam segala hal. Abdullah ibnu Maktum sendiri pernah dilantik menjadi pemangku setelah Rasulullah keluar  berjihad di jalan Allah. Abdullah ibnu Maktum juga dilantik menjadi muazzin selain Bilal bin Rabah. Abdullah ibnu Maktum meninggal dunia setelah syahid di medan peperangan. Moga Allah swt merahmati roh beliau.

Surah al-Tahrim ayat 1
“Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
Ayat ini turun sebagai teguran kepada Rasulullah saw. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan bahawa Rasulullah saw pernah mengharamkan dirinya minum madu hanya untuk menyenangkan hati isteri-isterinya. Maka turunlah ayat teguran ini kepada baginda Rasulullah saw.

Surah at-Taubah ayat 84
“Janganlah sekali-kali kamu menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati dari mereka (keadaan munafik), dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di atas kuburan mereka. Sesungguhnya mereka telah kafir pada Allah dan utusannya dan mereka mati dalam keadaan fasik.”
Ayat ini turun ketika Rasulullah saw menyembahyangkan ketua munafik, Abdullah bin Ubai miskipun mendapat halangan daripada Saidina Umar al-Khattab ra. Saidina Umar al-Khattab ra sangat tidak setuju dengan tindakan Rasulullah saw kerana beliau tahu bahawa Abdullah bin Ubai adalah individu munafik dan merosakkan Islam dalam diam. Kerana tidak setujunya Umar ra, beliau telah menarik baju Rasulullah saw untuk menghalangnya melakukan solat jenazah. Akibat tindakan Saidina Umar ra itu, Allah swt menurunkan ayat di atas. Sejak daripada itu, Rasulullah saw tidak pernah hadir untuk menyembahyangkan orang-orang yang dikhabarkan munafik.

Surah at-Taubah ayat 43
Semoga Allah memaafkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta?
Ayat ini turun setelah Rasulullah saw memberi tolak ansur dan toleransi kepada golongan munafik untuk tidak turut serta dalam kempen perang memerangi musuh Islam. Golongan munafik memberi pelbagai alasan kepada Rasulullah saw sehingga baginda akhirnya memberi kelonggaran kepada golongan perosak akidah Islam ini. Lantas, ayat 43 dalam surah at-Taubah ini turun bagi menegur perbuatan baginda. Setelah jelas ayat yang diturunkan, Rasulullah saw tidak pernah bertolak ansur dengan golongan tersebut kemudian harinya.

Surah ali-Imran ayat 128
Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka ituatau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim.
Imam Bukhari meriwayatkan daripada Humaid bin Tsabit daripada Anas bin Malik ra, beliau berkata,
“Rasulullah saw terluka di kepalanya semasa Perang Uhud, maka baginda bersabda: ‘Bagaimana akan beruntung kepada kaum yang melukai nabi mereka?’ Maka turunlah ayat “Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka”.
Dalam satu riwayat lain pula, Imam Ahmad meriwayatkan daripada Anas bin Malik ra bahawa Rasulullah saw pernah patah gigi dan luka berdarah pada wajahnya semasa Perang Uhud, maka baginda bersabda,
“Bagaimana akan beruntung kaum yang berbuat seperti ini kepada Nabi mereka, sedangkan ia(Nabi) mengajak mereka kepada Rabb mereka”
Maka Allah swt menurunkan ayat 128 dalam surah ali-Imran bagi menegur Rasulullah saw,
Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka ituatau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim.

Surah al-Anfal ayat 67
“Tidak pantas bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuh-musuhnya di muka bumi. Kau menghendaki harta duniawi sedang Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu), dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.”

Ayat 67 surah al-Anfal turun setelah selesaikan Perang Badar yang dimenangi oleh kaum Muslimin. Dalam perang tersebut, kaum muslimin telah menawan lebih kurang 70 pemuka Quraisy. Rasulullah saw telah menawarkan pandapat para sahabatnya tentang untung nasib 70 pemuka Quraisy tersebut.
Maka bangkitlah pendapat daripada Saidina Abu Bakar as-Siddiq ra. Beliau berpendapat supaya dilepaskan sahaja tawanan tersebut. Kemudian, bangkit pula pendapat Saidina Umar al-Khattab. Beliau berpendapat supaya dibunuh sahaja tawanan tersebut. Kedua-dua pendapat daripada dua sahabat besar Rasulullah saw ada benarnya. Pendapat Abu Bakar lebih kepada tolak ansur dan berunsur pendamaian manakala pendapat Umar al-Khattab lebih memikirkan kepada ancaman kaum musyrikin yang bakal bangkit jika dilepaskan bergitu sahaja. Oleh sebab itu, pendapat Umar lebih kepada keselamatan kaum Muslimin di kemudian harinya.
Akan tetapi, Rasulullah saw memilih pendapat Abu Bakar as-Siddiq ra. Setelah itu, turunlah ayat 67 dalam surat al-Anfal. Para jumhul ulama berpendapat, Allah swt lebih menyenangi pendapat Umar al-Khattab.
Maka diketahuilah bahawa, susuk paling unggul seperti Rasulullah saw sendiri juga ditegur oleh Allah swt dalam al-Quran. Namun, kita tidak boleh terkongkong dengan dakwaan bahawa Rasulullah saw ditegur oleh Allah swt menyebabkan ‘hilangnya’ sifat maksum milik baginda. Ia tidak benar sama sekali kerana teguran Allah swt terhadap baginda adalah untuk mendidik baginda dan bukan untuk menjatuhkan martabat kerasulan baginda Rasulullah saw.
Jika dilihat daripada segi logik akal, setiap perbuatan Rasulullah saw ditegur dalam wahyunya. Ia mencakupi hubungan Rasulullah dengan isteri-isteri baginda, sahabat dan musuh-musuh Islam.
Jikalau dihitung dengan jumlah ayat dalam al-Quran, berapa banyak ayat yang menunjukkan baginda ditegur oleh Allah swt? Hanya sedikit sahaja berbanding beribu ayat yang diturunkan oleh Allah swt.
Ini membuktikan Rasulullah saw hanya membuat kesalahan yang sangat kecil yang kemudiannya diperbetulkan pula oleh Allah swt. Yang lebih hebat adalah, kesalahan tersebut adalah normal bagi manusia biasa yang mana dengan kata lain, ia adalah tidak menjadi kesalahan jika manusia tersebut bukan bermaktabat seorang Rasul dan Nabi.
Namun yang pasti, teguran Rasulullah oleh Allah swt menunjukkan semua manusia WAJIB ditegur untuk memperbetul dan mendidik mereka. Kita jangan melenting jika ditegur kerana ingatlah Rasulullah saw juga pernah ditegur malahan sehingga hari ini kita akan membaca kisahnya dalam al-Quran. Siapalah kita ini berbanding Rasulullah saw jika ditegur pun melenting sakan.!

Kisah Nuzul Al-Quran dan Rahasianya


         Kisah ini bermula ketika mana rasulullah SAW sering kali pergi ke gua Hira’ untuk berkhalwat dan beribadah di dalamnya. Sehingga datanglah kebenaran kepada Baginda ketika mana Baginda SAW di dalam Gua Hira’ maka datang kepadanya Malaikat Jibril. Kemudian Malaikat Jibril berkata kepada Baginda SAW : Iqra’! (bacalah). Rasulullah SAW menjawab: ma ana biqariin (aku tidak tahu membaca).

         Kemudian Malaikat Jibril menarik dan memeluk Nabi SAW dengan kuat sehingga terasa kepayahan pada Baginda SAW kemudian dilepaskanya. Kemudian Malaikat Jibrail berkata lagi: Iqra’! (bacalah) jawab Baginda SAW dengan jawapan yang sama: ma ana biqariin (aku tidak tahu membaca). Jibril memeluk Rasulullah SAW buat kali kedua dengan kuat sehingga terasa kepayahan pada Baginda lalu dilepaskanya. Kemudian Malaikat Jibril mengulangi katanya untuk ketiga kalinya: Iqra’! (bacalah). Jawab Baginda dengan jawapan yang sama: ma ana biqariin (aku tidak tahu membaca). Sekali lagi Malaikat Jibril menarik dan memeluk Rasulullah SAW dengan erat dan kuat sehingga terasa kepayahan pada Rasulullah SAW, kemudian dilepaskanya dan Malaikat Jibril berkata :

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَق    ۝   خَلَقَ ٱلۡإِنسَـٰنَ مِنۡ عَلَق    ۝    ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ
Yang bermaksud: bacalah dengan nama tuhanmu, yang menjadikan manusia daripada darah, bacalah demi tuhan engkau yang mulia. (Surah Al-‘Alaq :1,2,3)
       
        Pulanglah Baginda SAW dengan ayat-ayat itu dengan hati yang takut dan gementar, lalu Rasulullah SAW meminta kepada isterinya khadijah binti khuwailid untuk menyelimutinya dengan berkata: zammiluni! (selimutkanlah aku), zammiluni! (selimutkanlah aku). Maka Khadijah pun menyelimutkan Baginda. Kemudian Baginda Saw menceritakan pada isterinya mengenai kisah yang berlaku pada dirinya dan berkata: sesungguhnya aku takut ke atas diriku. Setelah itu, khadijah menenangkan Baginda dengan berkata: Tidak sesekali! demi Allah, tidak akan Allah hinakan kamu selamanya karena sesungguhnya engkau menghubungkan silaturrahim, membantu orang yang dalam kesusahan, dan engkau memberi makan pada tetamu.

       Setelah itu, Khadijah membawa Rasulullah SAW berjumpa dengan sepupunya Waraqah bin Naufal yang merupakan seorang yang beragama Nasrani di zaman jahiliyah dan pandai menulis bahasa “ibrani. Lalu, Rasulullah SAW menceritakan apa yang berlaku pada dirinya kepada Waraqah. Kemudian Warakah berkata: apa yang engkau lihat itu adalah Malaikat Jibril yang pernah diturunkan Allah kepada Nabi Musa. Waraqah menyambung lagi kalamnya: sekiranya aku masih muda dan aku masih hidup ketika engkau diusir dan dihalau oleh kaum engkau..segera bertanya Rasulullah SAW: Adakah mereka akan mengusir aku? Jawabnya: Ya! Kerana tidak pernah ada seorang pun yang membawa risalah seumpama yang engkau bawa itu melainkan ia akan dimusuhi. Dan sekiranya aku mendapati aku masih hidup pada saat itu pasti aku akan menolong engkau dengan bersungguh-sungguh. Tidak lama kemudian Waraqah meninggal dunia.

Rahasia dan Hikmah di balik peristiwa Nuzul Al-Quran:-

1.      Permintaan malaikat Jibril kepada Nabi dan jawapan Nabi Muhammad SAW itu membuktikan bahawa Baginda seorang yang ‘ummi yang tidak tahu membaca, sekali gus membuktikan bahwa Al-Quran adalah wahyu dari Allah bukanlah rekaan Nabi Muhammad SAW seperti yang didakwa oleh kaum musyrikin ketika itu.

2.      Malaikat Jibril memeluk Nabi dengan kuat sehingga Rasulullah merasa sempit dan susah. Ini adalah kerana Malaikat Jibril hendak memberitahu dan membuktikan kepada Nabi bahwa kejadian itu adalah benar bukan hanya khayalan Baginda SAW.

3.      Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah Iqra’ (bacalah) menunjukkan bahwa betapa agama Islam itu mementingkan ilmu dalam kehidupan.

4.      Allah melahirkan rasa takut dan kagum di dalam hati Rasulullah ketika mendapat wahyu yang pertama untuk membuktikan bahwa prinsip aqidah islamiah dan perundangan islam belum pernah dilihat dan tergambar pada akal fikiran Rasulullah sebelum penurunan wahyu dari Allah.

5.      Saidatina Khadijah menyelimuti, menenangkan, dan mempercayai setiap kata-kata Baginda SAW adalah contoh yang terbaik untuk seluruh wanita yang bergelar isteri. Tugas sebagai seorang isteri adalah menyokong dan mendokong suami dalam membawa risalah islam.

6.      Setiap orang yang hendak membawa risalah islam pasti akan menerima tribulasi dan cabaran dalam perjalanan perjuangannya. Nabi Muhammad SAW dan Nabi-nabi yang sebelumnya juga menerima cacian, siksaan, dan dihalau oleh kaum mereka sendiri,bangsa mereka sendiri malah keturunan mereka sendiri. Namun semua itu adalah wasilah untuk mendapat cinta dan ridha Ilahi.


Sumber : Unit Dakwah dan Pembangunan Insan, Dewan Perwakilan Mahasiswa Tanta, Sesi 2011/2012.

Mayat diatas kubah hijau

Bagi anda yang pernh melihat secara langsung Kubah Hijau dimana Rasulullah SAW dimakamkan dibwahnya, atau paling tidak anda memperhatikan gambar-gambarnya yang banyak bertebaran di internet, cobalah untuk memperhatikan secara seksama kubah hujau tersebut. Ada salah satu bagian yang mungkin luput dari perhatian kita, yakni dibagian atas kubah, lebih dekat kearah hiasan dipuncak menara.Tampak sedikit tonjolan yang terlihat seperti dilapisi dengan semen dan diikat dengan beberapa utas tali dibagian luarnya. Ada beberapa asumsi tentang struktur bangunan tersebut, beberapa diantaranya mengatakan bahwa  struktur itu ada ventilasi untuk kubah. Ada juga yang menyatakan bahwa bagian itu adalah pintu untuk keluar masuk bagian atas kubah ketika dilakukan maintenance atau perawatan kubah.
Percaya atau tidak, struktur bangunan itu masih tetap menjadi misteri, karena sampai saat ini tidak ada yang bisa memberikan penjelasan tentang keberadaannya.

Namun yang paling mencengangkan adalah mitos bahwa bagian itu adalah sesosok mayat. Diceritakan pernah ada rencana untuk merobohkan kubah hijau tersebut, maka naiklah seseorang keatas kubah. Namun tiba-tiba petir menyambar mengenai tubuhnya, sehingga dia meninggal saat itu juga diatas kubah itu. Tidak ada yang bisa menurunkannya dari tempat itu, bahkan dengan berbagai upaya. Hingga akhirnya salah seorang tokoh Madinah menerima pesan dari Rasulullah SAW, bahwa mayat itu tidak akan bisa diturunkan, dan Rasulullah memerintahkan agar Mayat itu dikubur diatas kubah agar bisa dijadikan sebagai pelajaran bagi umat Islam, demikian diriwayatkan oleh Syaikh Zubaidi.
 
Sumber : Turntoislam

Masjid Nabawi Madinah


Masjid Nabawi Madinah adalah masjid suci kedua bagi umat Islam, dimasjid inilah terdapat makam Rasulullah SAW dan makam 2 orang sahabat beliau yang lain, yaitu Abu Bakar ra dan Umar ibn Khaththab ra. Masjid Nabawi kini telah dibangun sedemikian rupa dengan kemegahan dan keindahan yang sangat menakjubkan. Perluasan disana-sini juga dilakukan, sehingga luasnya kini sama seperti luas kota Madinah pada masa Rasulullah SAW masih hidup dahulu kala.
Berikut beberapa foto-foto yang menunjukkan betapa megah dan indahnya Masjid Nabawi di Madinah, silahkan klik pada masing-masing foto untuk memperbesar tampilannya
Photobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox Extension,Photobucket Uploader Firefox Extensionmasjid nabawi
Photobucket Uploader Firefox Extensionmasjid nabawiPhotobucket Uploader Firefox Extension
Photobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox Extension
Photobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox Extension
Photobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox Extension
Photobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox Extension
Photobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox Extension
Photobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox Extension




Photobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox Extension
Photobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox Extension
Photobucket Uploader Firefox Extensionmasjid nabawiPhotobucket Uploader Firefox Extension
Photobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox Extension
Photobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox Extension
Photobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox Extension,Photobucket Uploader Firefox Extension
masjid nabawiPhotobucket Uploader Firefox ExtensionPhotobucket Uploader Firefox Extension